07 April 2025

Get In Touch

Absen Pelantikan Direksi Perumda Tugu Tirta Kota Malang, DPRD Ungkap Tidak Transparan dan Minim Komunikasi

Sekretaris Komisi B DPRD Kota Malang, Arief Wahyudi.(foto:ist/dok)
Sekretaris Komisi B DPRD Kota Malang, Arief Wahyudi.(foto:ist/dok)

MALANG (Lenteratoday) - Ketidakhadiran satupun anggota DPRD Kota Malang pada pelantikan Direksi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tugu Tirta, terungkap jika ada ketidaktranparanan dan minimnya komunikasi.

Sekretaris Komisi B DPRD Kota Malang, Arief Wahyudi mengungkapkan ketidaktransparanan dan minimnya komunikasi antara eksekutif dan legislatif, sebagai penyebab absennya para anggota dewan dalam acara pelantikan tersebut.

Sekretaris Komisi B DPRD Kota Malang, Arief Wahyudi juga menyampaikan dari awal pembentukan Panitia Seleksi (Pansel) Direksi hingga pelantikan, Jumat(19/7/2024) kemarin. DPRD tidak pernah diajak berkomunikasi, oleh pihak eksekutif.

"Tidak ada komunikasi apapun. Walaupun memang itu menjadi hak prerogatif Pj Wali Kota, tapi yang (Wali Kota) dulu-dulu itu pasti melakukan komunikasi baik secara formal maupun informal. Nah ini tidak sama sekali," ujar Arief, saat dikonfirmasi melalui sambungan selular.

Arief menambahkan anggota Komisi B DPRD Kota Malang, yang merupakan mitra kerja Perumda Tugu Tirta juga tidak menerima undangan untuk hadir dalam acara pelantikan tersebut.

"Kalau ada undangan kan kami datang, kalau tidak ada ya sudah. Jadi memang tidak ada komunikasi terkait dengan ini," tambahnya.

Lebih lanjut, Arief mengatakan selama ini Pj Wali Kota Malang tidak pernah berkomunikasi mengenai hal tersebut, bahkan mereka baru mengetahui adanya pelantikan dari media.

Ketidaktahuan DPRD dalam proses seleksi hingga pelantikan Direksi ini, dipandang oleh Arief sebagai indikasi buruknya komunikasi antara legislatif dan eksekutif yang dapat mengganggu kinerja direksi baru ke depannya.

"Sepantasnya kan diundang, walaupun itu menjadi hak prerogatif Wali Kota. Karena DPRD ini juga masuk dalam unsur penyelenggaraan pemerintahan di daerah," jelasnya.

Jika kondisi ini terus berlanjut, Arief mengkhawatirkan hubungan antara DPRD dan eksekutif akan menjadi tidak harmonis di masa mendatang. Padahal, untuk membangun Kota Malang, menurutnya diperlukan kerja sama dan saling menghormati antara kedua pihak.

"Etika itu kita jaga, kalau seperti ini kan kurang baik," pungkasnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengklaim jika pihak Pemkot Malang telah mengundang jajaran DPRD setempat. Wahyu juga mengaku tidak mengetahui apa alasan, ketidakhadiran dari DPRD Kota Malang dalam pelantikan tersebut.

“DPRD sudah kita undang dan OPD pun yang dihadirkan hanya yang terkait ini saja,” imbuh Wahyu.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.