08 April 2025

Get In Touch

Pandemi Merubah Pola Perilaku Konsumsi Masyarakat

Dr. Wisnu Wibowo Dosen FEB Unair
Dr. Wisnu Wibowo Dosen FEB Unair

Surabaya – Merebaknya Covid-19 di Indonesia tidak hanya berpengaruh di bidang kesehatan, tapi juga berdampak pada seluruh aspek kehidupan termasuk perekonomian. Salah satunya pada kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan proses jual-beli serta perilaku konsumsi masyarakat.

Adanya aturan Work From Home (WFH) dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yangditerapkan di sejumlah wilayah di Indonesia menyebabkan pola perilaku konsumsimasyarakat berubah.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair) Dr. Wisnu Wibowo mengatakan bahwa Covid-19 telah mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat. Hal tersebut banyak dipengaruhi oleh bergesernya aktivitas luar jaringan (luring) menjadi dalam jaringan (daring) setelah adanya pandemi.

“Kalaudulu work from office, banyak waktubekerja di office. Sehinggakesempatan kita untuk melihat etalase onlinemarket itukan relatif terbatas. Kalau sekarang yang sedang berkembang pesatitu aktivitas digital ekonomi yang memanfaatkan berbagai platform online market. Oleh karena kita bekerjanya banyak di rumahatau WFH, peluang untuk itu menjadi besar,” tutur Wisnu.

Wisnu melanjutkan, ada demonstration effect dimana masyarakat terpengaruhsecara psikologis karena banyak melihat etalase dan transaksi produk ataubarang-barang yang secara luas ada di berbagai market place ataupun yang sifatnya online shop. Akibatnya, muncul ketertarikan untuk membeli produkyang mungkin tidak semuanya dibutuhkan atau memang dibutuhkan namun tidak dalamkuantitas yang berlebihan.

Menurutnya, selain adanya demonstration effect, meningkatnyakonsumsi di masa pandemi juga disebabkan karena masyarakat sebagai konsumen semakindimanjakan dengan berbagai kemudahan dalam hal transaksi dari proses pembayarandan pengiriman. Ditambah juga dorongan situasi psikologis yang jenuh karena harusmembatasi ruang gerak interaksi dengan dunia luar.

“Polanya itu ada efek psikologisnyayang membuat konsumen tidak hanya membeli berdasarkan kebutuhan tapi banyakjuga terpengaruh dengan situasi di onlinemarket tersebut. Akibatnya mereka membeli barang di luar kewajaran dankebutuhan atau lebih didorong oleh faktor keinginan,” ujar dosen yang memilikikonsentrasi pada bidang Ekonomi Makro tersebut.

Dengan begitu, akibatnya perilaku konsumsi masyarakat cenderung meningkat. Terutama bagi kelompok menengah ke atas yang memiliki daya beli cukup memadai dan tidak terlalu terpengaruh oleh adanya pandemi tersebut. (ufi/its)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.