08 April 2025

Get In Touch

Utang Garuda (GIAA) ke Bank Tembus Rp18,86 Triliun

Ilustrasi pesawat Garuda (Ant)
Ilustrasi pesawat Garuda (Ant)

PT Garuda Indonesia(Persero) Tbk melaporkan posisi pinjaman ke lembagaperbankan dan keuangan lebih besar dari posisi arus kas perseroan per 1 Juli2020.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut, posisi cash flow atau arus kas perseroan hanya sekitar 14,5 juta dolar per 1 Juli 2020.

Nilaiitu sekitar Rp210,42 miliar bila mengacu kurs rupiah Rp14.512 per dolar ASberdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Selasa(14/7/2020).

Denganposisi arus kas itu, Irfan melaporkan pinjaman ke bank dan lembaga keuangan senilai1,3 miliar dolar per 1 Juli 2020. Dengan asumsi nilai kurs yang sama, jumlahitu setara dengan Rp18,86 triliun.

“Utangusaha dan pajak senilai 905 juta dolar,” jelasnya dalam rapat dengar pendapat(RDP) dengan Komisi VI, Selasa (14/7/2020).

Irfanmembeberkan saldo utang usaha dan pinjaman emiten berkode saham GIAA itumencapai 2,218 miliar dolar per 1 Juli 2020. Nilai itu terdiri atas 905 juta dolardari operasional, pinjaman jangka pendek US$608 juta, dan pinjaman jangkapanjang 645 juta dolar.

Untuk pinjaman jangka panjang, lanjut dia, terdapat pinjaman berbentuk sukuk senilai 500 juta dolar. GIAA telah melakukan negosiasi dan ekstensi selama 3 tahun untuk instrumen tersebut.

“[Sukuk]Yang seharusnya jatuh tempo 3 juni 2020 menjadi 3 Juni 2023. Inisiatif yangkami lakukan selama dampak covid ini ada yang jangka pendek dan jangkapanjang,” paparnya (Ist).

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.