
JOMBANG (Lenteratoday) – Kelompok Milenial dan Gen Z Kabupaten Jombang yang tergabung dalam Milenial Profesional sepakat mendukung Sugiat sebagai calon Bupati Jombang dalam Pilkada 2024.
Mereka pun mendeklarasikan terbentuknya Milenial dan Gen Z Pro Sugiat yang disingkat MProS, Minggu (28/7/2024) sore.
Sugiat sendiri adalah mantan atau eks Penjabat (Pj) Bupati. Laki-laki kelahiran Desa Japanan, Kecamatan Gudo, Jombang, mundur dari jabatan Pj Bupati demi ikut kontestasi Pilkada Jombang 2024.
Kesepakatan ini ditetapkan setelah MProS mengkaji lebih dalam sejumlah figur yang belakangan ramai diperbincangkan masyarakat terkait Pilkada Jombang yang rencana digelar 27 November 2024.
“Kami harus menentukan sikap dalam Pilkada 2024 Jombang. Milenial dan Gen Z tidak boleh apatis. Kebijakan pemerintah sangat berpengaruh terhadap masa depan milenial dan Gen Z,” tandas Ahmad Danail Miqdad, Juru Bicara MProS, saat deklarasi MProS di Posko Sawiji, Jogoroto, Jombang, Minggu (28/7/2024).
Amiq (panggilan akrab Ahmad Danail Miqdad) menyatakan, untuk menentukan siapa yang akan didukung, pihaknya perlu melakukan sinkronisasi dalam menilai sosok yang beredar di masyarakat.
“Nama-nama yang sudah beredar, masing-masing memiliki plus minus. Sosok yang sudah pasang baliho ini, memiliki kelebihan dan kekurangan. Setelah mengkaji lebih dalam, kami memutuskan mendukung langkah mantan Pj Bupati Jombang Sugiat maju di Pilkada Jombang,” tegas Alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini.
Menurut Amiq, kalau hanya aman, baik, damai, tenang, maka, Jombang sekarang sudah cukup. Tetapi, ke depan butuh sosok yang inovatif, responsif, tegas dan cerdas.
“Tantangan warga Jombang ke depan jauh lebih kompleks. Termasuk bagi kaum milenial dan Gen Z seperti kami-kami ini. Kalau tata kelola Kabupaten Jombang seperti yang sudah-sudah, maka, ke depan kita akan tergilas perkembangan zaman, tenologi dan digitalisasi,” tegasnya.
Ia kemudian memberi contoh, Kabupaten Jombang tampak ‘masbuk’ (tertinggal) jauh dalam pembangunan, terutama pembangunan fisik.
“Dulu, cerita orang tua kita, ada kembanggaan. Seperti Taman Tirta Wisata atau terkenal dengan sebutan TW. Sekarang, taman itu jadi rumah hantu, menakutkan. Padahal, ada monumen pesawat yang bisa menjadi bahan edukasi anak-anak kita. Tidak ada investor masuk ke Jombang, mengapa? Ini serius,” tanyanya.
Hadir dalam deklarasi MproS itu puluhan anak muda. Mereka siap membentuk jaringan di seluruh kecamatan dan desa.
Usai deklarasi, MproS bermaksud mengundang Bawaslu Jombang guna penajaman terkait apa saja yang dilarang dalam kampanye Pilkada.
MproS juga akan mengudang praktisi ekonomi kreatif, pelaku UMKM, juga sejumlah instansi terkait regulasi yang bersentuhan dengan milenial dan Gen Z. “Tagline kami sederhana. Jombang Giat, Giat Hebat,” urainya.
Disinggung isi deklarasi, Amiq menyebut umum, sebagai wong cilik, MproS berharap Kabupaten Jombang memiliki bupati yang tegas, cerdas, bersih, responsif dan inovatif.
“Pak Giat gemar blusukan ke kampung. Dia sudah membuktikan selama 10 bulan menjadi Pj Bupati Jombang. Maka, kalau sampai jadi, terus lupa, kami yang akan turun gunung, demo ke pendopo, mengingatkan,” pungkasnya.(sutono)