10 April 2025

Get In Touch

Panggung Genibudjari ke-9 Dindik Kota Kediri, Perkuat Kecintaan Anak Terhadap Budaya Lokal

Salah satu penampilan siswa-siswi Kota Kediri pada pentas Genibudjari ke-9 halaman Kantor Dindik Kota Kediri.
Salah satu penampilan siswa-siswi Kota Kediri pada pentas Genibudjari ke-9 halaman Kantor Dindik Kota Kediri.

KEDIRI (Lenteratoday) - Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Kediri kembali mengadakan panggung terbuka Gelar Seni Budaya Pelajar Kota Kediri (Genibudjari) Ke-9 di halaman Dinas Pendidikan Kota Kediri. Kegiatan ini mewadahi minat dan bakat seni di kalangan pelajar, jenjang TK hingga SMP dan tenaga pendidik.

Mengutip rilis dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Kediri, Kamis(8/8/2024), Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Kediri, Anang Kurniawan mengungkapkan selain sebagai tempat penyaluran kreativitas siswa, sekaligus sebagai upaya membentengi kecintaan siswa terhadap budaya lokal di tengah era gempuran budaya modern

“Meskipun siswa yang berpartisipasi pada gelaran tersebut bersifat sukarela, akan tetapi animo para siswa cukup tinggi untuk menampilkan yang terbaik dalam ajang tersebut,” ujar Anang.

Lebih lanjut Anang menyatakan rasa syukur karena semua lembaga sekolah menyambut baik kegiatan ini. Hal itu tampak pada antusiasme sekolah untuk bisa tampil di Genibudjari ke-9 ini.

“Kita membuka pendaftaran dari sekolah yang ingin menampilkan kesenian atau kreasi, kemudian kami lihat kesiapan untuk tampil bisa,” ujarnya.

Ragam seni yang disuguhkan pun bervariasi, seperti tari tradisional, tari kontemporer, kleningan, teater, dan seni wushu. Kegiatan yang berlangsung, Rabu(7/8/2024) berlangsung pagi hingga malam hari puncak acara ditutup dengan suguhan sendratari “Panji Nganglang Jagad”.

Cerita tersebut mengisahkan perjalanan hidup Panji mulai dari kanak-kanak hingga bertemu dengan Galuh di usia dewasa. Sendratari tersebut akan diperankan siswa TK, SD, SMP, dan SMA/SMK di Kota Kediri.

Pementasan sendratari dibuka dengan iringan gamelan yang dimainkan pelajar SMPN 6 dan 8 Kota Kediri, dilanjut dengan goro-goro. Goro-goro merupakan babak yang dijadikan selingan agar penonton tidak bosan. Dalam babak ini menampilkan tari-tarian dari siswa TK, SD, SMP secara bergantian tanpa jeda.

Selanjutnya, dimulailah kisah pengembaraan Panji kanak-kanak hingga dewasa dan bertemu dengan cinta sejatinya. Adegan demi adegan diperankan secara apik melalui gerak tari yang selaras dengan ritme gamelan.

Anang menyampaikan terima kasih kepada sekolah-sekolah yang telah mempersiapkan segala sesuatu dengan sangat baik untuk tampil di ajang tahunan ini. Melalui kegiatan ini, Anang mengatakan Pemkot Kediri ingin membuat anak-anak nyaman dengan budaya lokal agar tidak terbuai dengan tren budaya mancanegara.

“Kami ingin membentengi anak-anak dari gempuran budaya asing, dengan ini kita masih punya benteng. Anak-anak kita masih banyak yang menyukai budaya lokal,” tuturnya.

Diharapkan, melalui ajang ini dapat memperkuat eksistensi budaya lokal, sehingga dapat menyuburkan kecintaan anak-anak terhadap budaya Indonesia.(*)

Reporter: Gatot Sunarko/rls

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.