19 April 2025

Get In Touch

Malang Selatan Masuk Zona Rawan Gempa, BPBD Minta Masyarakat Siaga dan Waspada

Arsip: kejadian gempa bumi di Kabupaten Malang. (dok. BPBD Kab Malang)
Arsip: kejadian gempa bumi di Kabupaten Malang. (dok. BPBD Kab Malang)

MALANG (Lenteratoday) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mengungkapkan, wilayah Malang Selatan berada dalam zona rawan gempa bumi. Hal ini menggarisbawahi pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

"Dari kejadian gempa bumi kemarin, kemudian peringatan BMKG terkait potensi gempa di 2 zona megathrust. Wilayah Malang Selatan memang termasuk daerah rawan terhadap potensi ancaman gempa bumi," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu (14/8/2024).

Diketahui, jika merujuk pada Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017, Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) menyebutkan, wilayah selatan Jawa, termasuk Malang Selatan di Kabupaten Malang, berada di dekat zona subduksi yang merupakan bagian dari megathrust Sunda.

Dalam menghadapi ancaman ini, Sadono menyebutkan, BPBD Kabupaten Malang telah rutin memberikan sosialisasi kepada masyarakat setempat mengenai penanganan gempa. Sosialisasi ini mencakup informasi mengenai peringatan dini, prosedur evakuasi, dan langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi gempa. Untuk memastikan masyarakat siap menghadapi potensi bencana.

Sadono menambahkan, selain sosialisasi, BPBD juga menyiagakan personel terlatih untuk memberikan bantuan dan pelayanan kepada masyarakat dalam situasi darurat.

"Karena memang menjadi daerah rawan gempa bumi, jadi masyarakat di wilayah Malang Selatan juga sudah mendapatkan sosialisasi. Kami juga menyiagakan personel untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," paparnya.

Dalam upaya mitigasi risiko, menurut Sadono, BPBD Provinsi Jawa Timur juga telah memasang beberapa alat deteksi gempa atau early warning system di lokasi strategis seperti pantai Ngliyep dan pantai Panjang, Kabupaten Malang. Alat ini diharapkan dapat memberikan peringatan dini untuk meminimalisir dampak gempa bumi.

"Untuk saat ini, Pemkab Malang masih fokus pada pemenuhan rambu evakuasi dan pengoptimalan papan-papan informasi yang penting untuk menunjang kesiapsiagaan masyarakat," tukas Sadono.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengingatkan tentang potensi gempa besar yang dapat terjadi di dua megathrust Indonesia, yaitu Selat Sunda dan Mentawai-Siberut. Kedua zona ini berpotensi menimbulkan bencana gempa besar dan tsunami.

Terlebih menurut Daryono, megathrust seperti Selat Sunda dan Mentawai-Siberut telah lama tidak mengalami aktivitas gempa besar. "Zona-zona ini dapat dikatakan ‘tinggal menunggu waktu’ untuk melepaskan energi yang telah terakumulasi," ungkap Daryono. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.