07 April 2025

Get In Touch

Riuh, Ribuan Massa Paksa Masuk DPRD Kota Malang Hingga Bakar Ban

Aksi ribuan massa membakar ban di depan gerbang DPRD Kota Malang, Jumat (23/8/2024) sore. (Santi/Lenteratoday)
Aksi ribuan massa membakar ban di depan gerbang DPRD Kota Malang, Jumat (23/8/2024) sore. (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Aksi unjuk rasa masih berlangsung di depan kompleks DPRD dan Balai Kota Malang, Jumat (23/8/2024) sore. Suasana ricuh setelah ribuan massa aksi yang menuntut keadilan memaksa masuk ke dalam gedung tersebut, mereka juga membakar ban di depan gerbang gedung.

Kericuhan ini merupakan buntut dari kekecewaan rakyat yang merasa dikhianati oleh pemerintahan saat ini, terutama terkait dengan upaya DPR RI yang dianggap mengesampingkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam rencana pengesahan RUU Pilkada.

Ribuan massa aksi ini membawa spanduk dan poster yang berisi berbagai tuntutan dan seruan, salah satunya adalah agar Presiden RI bertanggung jawab atas tindakan yang dinilai sebagai upaya memperkokoh politik dinasti.

"Satu Komando! Ini bukan aksi damai! Ini aksi untuk menang!" teriak salah satu orator dari atas mobil komando, yang disambut dengan gemuruh massa aksi yang semakin beringas.

Situasi ini memicu ketegangan antara aparat keamanan dan massa, yang menyebabkan bentrokan kecil di sekitar gerbang DPRD. Suasana semakin panas ketika massa aksi yang tidak puas hanya berorasi, mulai memaksa masuk ke dalam kompleks DPRD Kota Malang. Pagar gerbang yang kokoh tidak mampu menahan dorongan ribuan orang, hingga akhirnya rusak dan terbuka secara paksa.

"DPR hari ini bukan lagi Dewan Perwakilan Rakyat, tapi Dewan Penghianat Rakyat," teriak orator lainnya. Meskipun RUU Pilkada akhirnya dibatalkan, massa aksi merasa bahwa langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dalam beberapa waktu terakhir telah melampaui batas dan tidak lagi mendengarkan suara rakyat.

Tidak berhenti di situ, massa aksi yang marah mulai membakar ban di depan gerbang yang telah mereka buka secara paksa.

Asap hitam tebal mengepul ke udara, menambah ketegangan dan kekhawatiran di sekitar lokasi aksi. Beberapa peserta aksi terlihat membawa bendera dan poster yang mereka kibarkan sambil meneriakkan berbagai tuntutan.

Di tengah situasi yang memanas, aparat keamanan yang terdiri dari kepolisian dan TNI segera mengambil tindakan untuk mengendalikan massa. Namun, massa aksi tetap bersikeras untuk melanjutkan aksinya, meskipun telah terjadi negosiasi antara perwakilan massa dan pihak kepolisian.

"Kami tidak akan mundur sampai tuntutan kami dipenuhi," ujar salah satu perwakilan massa aksi.

Hingga berita ini ditulis, situasi di lokasi aksi masih tegang. Pihak keamanan masih berusaha menenangkan massa aksi. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.