22 April 2025

Get In Touch

Heboh Klepon, Apa Kabar Kue Tete hingga Ote-ote?

Heboh Klepon, Apa Kabar Kue Tete hingga Ote-ote?

Gara-gara sebuah desain berisi gambar klepon dengan diberikan narasi yang menyinggung agama,  semua jadi ingin beradu cepat, ingin berteriak, mencoba klepon, membela pedagang klepon,  hingga membuat resep baru klepon.

Begitu mudahnya kita ‘sangat sibuk’ akibat sebuah visualklepon. Belum keluar desain rondo royal, lopis, bubur srintil, arem-arem hinggagetuk lindri. Mau yang lebih ekstrem, ada ote-ote yang bisa diartikan topless(bertelenjang dada,red). Bagaimana dengan kue tete kudapan khas Betawi atau (maaf) Kont*l sapi, kue khas Cilegon. Kalau mau didata satu per satu semua daerahpunya kue dengan nama unik sekaligus berkonotasi negatif.

Tidak bisa kita bayangkan berapa banyak jumlahnya. Berapawaktu yang harus kita luangkan jika setiap harinya dikeluarkan visual yangseperti klepon itu.

Klepon menjadi tes case bagi kita terkait kedewasaanmenggunakan smarthphone dan media sosial. Seberapa cerdas kita bisa menyaringinformasi, menverifikasi apakah informasi di media sosial --baik dalam bentukvisual, berita, maupun video --benar adanya. Atau hanya sekadar orang iseng,ulah provokator yang membuat kita ini sibuk dengan hal-hal yang belum tentukebenarannya.

Okelah kita coba berprasangka baik. Cara itu dilakukansebagai bentuk pemasaran digital untuk menarik perhatian. Memang benar langsungmampu menyedot massa, tapi ya keblinger lah, karena berani-beraninya mencatutsebuah agama.  Buktinya komentar semuaorang menghujat.

Dan sepertinya klepon telah berhasil mengidentifikasi kitabegitu mudahnya menjustifikasi sesuatu di hanya dari hal remeh temeh yang viraldi media sosial. Dengan sedikit ‘bumbu-bumbu’ kita mudah terpengaruh danmendorong kita untuk tidak bisa berfikir dengan akal sehat.

Jadi daripada puyeng dan emosi gara-gara klepon, mari kitaagendakan sekarang atau besok memborong klepon para pedagang. Ciptakan efekpositif dari rencana ‘jahat’ adu domba umat. Biar yang menjalankan agendaseting ‘klepon’ nyengir sambil gigit jari.

Semoga besok klepon masih ada di pasar…

coretan Tarmuji, jurnalis lenteratoday.com

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.