
Madiun - Kemenag Kota Madiun memperbolehkan kegiatan perayaan Idul Adha mulai dari Shalat Ied dan penyembelihan hewan qurban, namun wajib berdasarkan protokol kesehatan.
Hal tersebut dipaparkan oleh kepala Kemenag Kota Madiun, Ahmad Munir, bahwa Kemenag Kota Madiun sudah menyampaikan kepada masyarakat terkait pelaksanaan perayaan Idul Adha tetap dapat dilaksanakan dengan catatan wajib penerapan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, tidak berjabat tangan, dan physical distance.
"Untuk anak-anak dan orang yang lanjut usia, apalagi yang dalam kondisi sakit tidak perlu ikut merayakan, cukup di rumah saja, toh Idul Adha itu sunnah," jelas Ahmad kepada reporter Lenteratoday.com, Selasa (21/07/2020).
Ahmad mengatakan, dalam prakteknya harus benar-benar oleh warga sekitar sehingga dapat meminimalisir penularan Covid-19. Jika seandainya ada warga dari luar wilayah ikut shalat Ied, maka wajib ada jaminan bahwa warga tersebut sehat terutama bebas Covid-19.
Dalam penerapan ada peraturan yang mengatur keluar masuk tempat shalat Ied yang perlu dibedakan. Sehingga tidak dari semua arah bisa langsung masuk karena harus di check suhu tubuhnya menggunakan thermogun lebih dahulu.
"Kalau kondisi normal boleh silahkan masuk dari segala penjuru. Himbauan kita, masuknya mana keluarnya mana, harus dibedakan agar tidak menimbulkan masalah," tuturnya.
Selain itu, himbauan dari Kemenag agar Khotib yang melakukan khotbah tidak terlalu lama. Sehingga bersifat singkat, padat tetapi tetap efektif. Pelaksanaan ibadah akan efesien.
Adapun jika di lingkungan tersebut pernah ada warga yang positif Covid-19. Maka Masjid di area tersebut wajib meminta ijin kepada Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (TGT-PP) sesuai dengan tingkatan Masjid tersebut.
"Jika Masjid tingkatnya Kelurahan maka cukup ijin Tim Gugus Kelurahan, kalau Kecamatan ya Tim Gugus Kecamatan. Jika Masjid Agung ada yang kena (positif Covid-19), maka harus ijin Tim Gugus tingkat kota," jelas Ahmad.
Adapun sistem untuk penyembelihan hewan qurban, masyarakat tidak diijinkan ikut melihat. Yang berada dilokasi adalah panitia dan yang orang yang memberikan qurban. Daging akan diantarkan secara door to door untuk menghindari kerumunan. (Ger)