
SURABAYA (Lenteratoday) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim bertekat menuntaskan masalah golput atau pemilih yang tidak menggunakan haknya pada Pilkada serentak 2024 mendatang. Dengan tekat tersebut maka, masalah golput pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 lalu sekitar 16,9 persen harus benar bener menjadi 0 persen pada Pilkada besok.
Untuk diketahui, tingkat partisipasi pemilih di Jatim pada Pemilu 2024 kemarin mencapai 83%. Terdapat 16,9 persen yang tidak menggunakan hak pilihnya.
KPU Jatim bertekat untuk menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) tersebut pada Pilkada 2024 yang akan berlangsung pada 27 November mendatang.
"Kami berharap peran serta seluruh elemen utamanya dalam peningkatan partisipasi pemilih di Pilkada 2024 ini. Kami mentargetkan untuk menjaga suara partisipasi pemilih merujuk pada Pemilu 2004 lalu di angka 83 persen," kata Anggota KPU Jatim Divisi Sosialisasi, Nur Salam, Jumat (6/9/2024).
Nur Salam menandaskan bahwa untuk menyelesaikan PR 16,9 persen golput ini sebagai sebuah tantangan berat dan luar biasa. Terlebih lagi jika melihat statistik sejauh ini. "Tetapi kami berharap harapan kami ini optimis untuk itu bisa dijaga jadi Pilkada serentak ini juga bisa menjadi bagian dari peningkatan," tandasnya.
Untuk itu, lanjut Nur Salam, KPU Jatim telah menyiapkan berbagai metode yang harus dilaksanakan. Diantaranya adalah dengan sosialisasi. Untuk memaksimalkan program ini, maka KPU juga melibatkan volunteer.
"Hari ini partisipasi pemilih itu dengan gaya-gaya media sosial yang tentu harus sedap dipandang mata dengan konten yang menarik kalau tidak tentu pilihan media informasi. Hari ini kita akan sosialisasi di jalan untuk membagikan sosialisasi di jalan-jalan tujuan utamanya satu masyarakat paham 27 November itu ada coblosan untuk Pilkada serentak baik Gubernur dan Bupati Wali kota," tandasnya
Kemudian yang kedua adalah dengan mentargetkan pemilih rasional supaya meningkat. Jadi, lanjutnya, kalau angka golput itu beragam tidak berbasis umur tidak berbasis pendidikan. Dia berpendapat kalau pendidikan menjadi alasan Golput itu tinggi Surabaya partisipasi pemilihnya kalah dari Pacitan dan Trenggalek. (*)
Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi