10 April 2025

Get In Touch

Sekjen DPP PDI Perjuangan Sebut Empat Ancaman Jelang Pilgub Jatim

Sekjend DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dalam Rapat Koordinasi Pemenangan Pilgub Jatim di Aula Megawati, Surabaya
Sekjend DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dalam Rapat Koordinasi Pemenangan Pilgub Jatim di Aula Megawati, Surabaya

SURABAYA (Lenteratoday) – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengingatkan para kader partainya untuk tetap waspada menghadapi empat ancaman utama menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur.

Hasto mengungkapkan bahwa sebelumnya PDI Perjuangan pernah mengalami upaya pembatasan pergerakan. Namun, situasi politik berubah seiring dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengundang reaksi dari masyarakat dan memicu perubahan arah politik nasional.

"Kita melihat bagaimana dinamika politik nasional berubah secara signifikan. Kekuatan rakyat muncul karena intervensi alam semesta. Di tengah skenario politik yang nyaris sempurna untuk mempertahankan kekuasaan, muncul putusan MK yang kemudian memicu gerakan rakyat," terang Hasto dalam rapat koordinasi pemenangan Pilgub Jatim di Aula Megawati, kantor DPD PDI Perjuangan, pada Sabtu (7/9/2024).

Meski demikian, Hasto menegaskan bahwa para kader tidak boleh merasa cepat puas dengan kondisi ini. Meskipun Pilgub Jatim berfokus di tingkat provinsi, mereka tetap harus memperhatikan situasi politik nasional yang terus berkembang.

"Inilah yang disebut campur tangan Tuhan. Bu Mega selalu menekankan bahwa kepemimpinan itu adalah campur tangan Tuhan," lanjutnya.

Hasto kemudian mengingatkan para kader mengenai empat isu nasional yang perlu diwaspadai: perang, pangan, ekonomi, dan pemanasan global.

Ia mencontohkan isu perang dengan mengingatkan bagaimana PDI Perjuangan dahulu sempat dianggap negatif karena menolak keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia, namun pada akhirnya dunia mulai menyadari bahwa langkah yang diambil PDI Perjuangan adalah langkah yang benar.

Selain itu, Hasto juga menyoroti ancaman kecurangan pemilu, seperti penggunaan bantuan sosial (bansos) dan mobilisasi aparat keamanan, yang dikhawatirkan dapat kembali terjadi seperti pada Pilpres 2024.

"Kita harus waspada terhadap operasi bansos. Kita belajar dari pengalaman Pilpres, di mana ada keraguan mengenai strategi kita dalam memposisikan diri terhadap Jokowi. Namun, sekarang posisi kita sudah jelas, kita berbeda dengan Jokowi," tegasnya.

Hasto mengingatkan seluruh kader untuk tetap fokus pada strategi pemenangan Pilkada Kabupaten/Kota dan Pilgub Jatim 2024. Ia yakin pasangan Risma-Gus Hans memiliki peluang besar untuk memenangkan Pilgub Jatim pada November 2024 mendatang. Menurutnya, secara demografis dan kultural, Risma dan Gus Hans adalah figur yang mampu merangkul semua kalangan, baik dari golongan nasionalis maupun Islam Nusantara, dan telah memiliki rekam jejak yang cemerlang.

"Dari segi demografi dan budaya, kita sebenarnya punya figur yang tepat. Sosok yang mewakili semangat kebangsaan dan nasionalisme adalah Bu Risma dan Gus Hans," pungkasnya.

Dengan panduan strategi yang jelas dan upaya untuk mengatasi ancaman-ancaman tersebut, Hasto berharap PDI Perjuangan bisa meraih kemenangan di Pilgub Jatim dan melanjutkan kepemimpinan yang pro-rakyat.

Reporter: Pradhita|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.