
Kediri - Pemkot Kediri melalui Satpol PP menggalakkan Gerakan Pagi (Pakai/Bagi) 1.000 Masker Gratis kepada masyarakat. Total sudah 8.000 masker yang dibagikan. Hal ini untuk memasyarakatkan pemakaian masker di masa adaptasi kebiasaan baru,
Menurut Nur Khamid, Kabid Ketertiban Umum dan Ketrentraman Masyarakat Satpol PP Kota Kediri, Gerakan Pagi Masker dimulai sejak 2 Juni 2020 lalu. Setiap tahap gerakan dibagikan 1.000 masker secara gratis kepada khalayak umum.
Saat ini sudah memasuki tahap ke-8, artinya minimal sudah 8.000 masker yang telah dibagikan. Saat ini juga telah tersedia 8.000 masker yang siap didistribusikan. “Yang jelas sudah ada 8.000 masker lagi, artinya akan ada total 16 tahap nantinya. Dan kemungkinan masih akan bertambah lagi,” Imbuhnya singkat.
“Gerakan ini merupakan terobosan dan unggulanyang langsung menyentuh masyarakat agar terbiasa memakai masker. Sekaligussebagai langkah humanis yang dilakukan Satpol PP, mengingat selama ini kankesannya Satpol itu hanya ‘ngoprak-ngoprak,” lanjut pria berkacamata ini.
Pembagian masker biasanya dilakukan Satpol PP saat melakukan operasi pengamanan atau monitoring di pusat-pusat keramaian masyarakat, seperti; di café, angkringan, warung kopi, lesehan, pusat perbelanjaan, pasar dan pusat-pusat keramaian yang lain.
“Biasanya masker kami berikan kepada pedagang, pemilik usaha dan pengunjung yang kami dapati tidak memakai masker. Jadi kami tidak hanya sekedar mengimbau memakai, tapi kami juga memberikan maskernya,” katanya
Gerakan Pagi Masker ini, lanjut Nur Khamid, menjadi salah satu langkah efektif dan efisien mengantisipasi, mencegah, dan memutus mata rantai Covid-19, sesuai Perwali No. 16/2020 Tentang Pengendalian Kegiatan Hiburan dan Perdagangan di Kota Kediri. Juga, sebagai imbauan untuk penerapan protokol kesehatan Covid-19 plus.
Masker yang dibagikan Satpol PP secara gratis, sebagian besar merupakan donasi dari masyarakat, lembaga, instansi yang terkumpul di Bagian Umum Pemkot Kediri.
“Maskernya kami terima dari Bagian Umum, sebagiannya lagi hasil donasi yang warga masyarakat. Ada yang dari pengusaha, dari anggota Dewan dan hamba Allah yang tidak mau disebutkan namanya,” ungkap Nur Khamid.
Sementara itu Kabag Umum Pemkot Kediri, Chevy Ning Suyudi membenarkan jika masker yang dibagikan dalam Gerakan Pagi 1.000 masker merupakan donasi dari masyarakat.
“Banyak lembaga atau masyarakat yang ingin membantu dalam penanganan covid-19 ini. Dan mereka datang ke balaikota dengan harapan maskernya dapat tersalurkan kepada sasaran yang tepat,” katanya.
Dengan gerakan Pagi 1.000 masker ini diharapkan mampu menekan angka penyebaran Covid-19 di Kota Kediri. (gos)