08 April 2025

Get In Touch

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bakal Minus 5%, Ini Langkah Jokowi

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bakal Minus 5%, Ini Langkah Jokowi

Surabaya – Pertumbuhanekonomi Indonesia pada quartal kedua 2020 diperkirakan akan mengalami minus 4,3% sampai 5 %. Untuk itu, Presiden RI Joko Widodo meminta supaya dilakukanpenyaluran bantuan dana dan restrkturisasi pada UMKM dan Koperasi secepatnya.

Hal itu disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo saat acarapenyaluran dana bergulir untuk koperasi dalam rangka pemilihan ekonomi nasionalpada 100 koperasi di Indonesia yang dilakukan secara virtual. Lebih lanjut,Jokowi menjelaskan bahwa keadaan saat ini semakin sulit, terlebih lagibagaimana mengendalikan ekonomi dan covid-19 secara bersamaan.

“Pertumuhan ekonomi dunia minum 6 – 7,6 %. Gambaran apa yangingin sampaikan, setiap bulan selalu berubah-rubah, sangat dinamis dan posisinyatidak semakin mudah tapi semakin sulit. Minus 2,5 % (Pertumbuhan ekonomi dunia),bulan berikutnya minus 5 %, dan satu bulan berikutnya minus 6-7,6 %. Gambaran kesulitannyaseperti ini,” terang Jokowi, Kamis (23/7/2020).

Jokowi juga juga memaparkan kemungkinan pertumbuhan ekonomidi beberapa negara akibat dampak ekonomi ini. Diantaranya adalah Prancis minus17%, Inggris minus 15%, Jerman minus  11%,Amerikan minus 9,7%, Jepang minus 8,3%, Malaysia minus 8 %. “Isinya hanya minusminus minus dan minusnya dalam posisi yang gede gede,” kata Jokowi.

Sementara pertumbuhan ekonomi di Indonesia, lanjut Jokowiyang disaksikan secara virtual oleh beberapa kepala daerah termasuk GubernurJawa Timur Khofifah Indar Parawansa, bahwa Indonesia di kuartal pertama masihplus 2,97 %. Jumlah tersebut menurun dimana pada periode sama tahun sebelumnyayaitu plus 5%. “Quartal kedua sudah akan jatuh mius, kita harus ngomongapadanya, bisa minus 4,3 % sampai mungkin 5 %,” tandasnya.

Untuk itu, Jokowi meminta supaya secepat cepatnya dilakukanpenyaluran dana seperti relaksasi dan restrukturisasi pada UMKM dan koperasi, agartidak kena imbas dari perlumbuhan ekonomi dunia yang melambat. Jokowi berharappada quartal ketiga 2020 pertembuhan ekonomi sudah naik lagi, kalau diperkirakanmalah akan lebih sulit lagi.

“Untuk itu kita mengajak pada kita semuanya untuk begereakmenumbuhkan ekonomi agar tidak turun dan bisa kita untuk kembali naik. Dan sayasenang setiap hari saya mendapatkan angka yang baik, konsumsi sudah mulaiterungkit naik, artinya peredaran uang dibawah karena batuan dari dana desa, bansostunai, bansos sembako itu mempengarui daya beli rumah tangga dan kosumsi masyarakat.Aktifitas ekpsornya juga naik dibanding bulan Mei dan Juni. Ini sudah baik,momentum ini jangan dilewatkan,” tandas Jokowi.

Dia meminta supaya secepatnya memberikan doronggan pinjamanpada para pelaku usaha utamanya pelaku UMKM. Pemerintah telah mengalokasikananggaran melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) sebesar Rp 1 triliun.Diharapkan dana tersebut akan memacu pertumbuhan ekonomi sehingga pada quartal keempatpertumbuhan ekonomi semakin membaik.

“Ini yang kita inginkan, semua koperasi bergerak, UMKM juga diawal Agustus kita berikan pada 12 juta UMKM akan mengungkit ekomoni juga. Total nilainya yang diberikan tadi oleh Pak Menteri kurang lebih Rp 386 miliar, besok tambah lagi, minggu depan tambah lagi, sehingga koperasi yang kita miliki juga memberikan pelayanan cepat dan sesederhana mungkin,” pungkas Jokowi. (ufi)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.