
Surabaya – Pemerintahpusat melalui Kementerian Koperasi dan UMKM mengalokasikan anggaran Rp 1triliun untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional. Untuk tahap pertama, ada 12koperasi di Jatim dari 100 koperasi se Indonesia yang mendapatkan kucuran danaRp 86,7 miliar.
Kepala dinas UMKM dan Koperasi Provinsi Jatim, Mas PurnomoHadi menyatakan bahwa penyaluran dana bergulir itu dalam rangka pemulihanekonomi nasional. “Ini sudah disampaikan Pak Presiden tadi, itu Rp 1 triliyun melalui LPDB (LembagaPenyaluran Dana Bergulir) itu. Untuk tahapan pertama ini Jawa Timur ada 12koperasi yang mendapatkan program ini,” katanya di Gedung Negara Grahadi setelahacara penyerahan oleh Presiden RI yang dilakukan secara virtual, Kamis(23/7/2020).
Penyaluran dana ini masih akan berlanjut pada tahap tahapberikutnya. Mas Purnomo menandaskan bahwa pihaknya sudah mengajukan daribeberapa koperasi untuk mendapatkan suntikan dana tersebut. “Saya berangsur angsuruntuk mengajukan Koperasi-koperasi. Termasuk yang hadir di sini ada 10 koperasiyang proposal sudah berangkat ke LPDB,” tegasnya.
Sedangkan, lanjut Mar Purnomo, sudah ada 12 koperasi yangmendapat kucuran dana senilai Rp 86,7 miliar. Dia mengatakan, semua koperasibisa mengajukan proposal untuk mendapatkan bantuan dana tersebut asal memenuhisyarat. Syarat tersebut diantaranya laporan keuangannya bagus, kebutuhannya jelasuntuk apa, dalam hal ini untuk UMKM yang menjadi anggota koperasi.
Kemudian juga ada juga persyaratan-persyaratan lainnya berupapernyataan administrasi yang dibuat oleh LPDB. “Saya tidak bisa menyebutkan satupersatu memang, tapi diantaranya merekaharus ada menilaian kesehatannya, kemudian laporannya oleh akuntan publik,sudah melaksanakan RAP dan pengurusnya aktif, anggotanya ada yaitu berupa UMKMitu” tandasnya.
Disinggung jumlah keanggotaan UMKM yang ada di 12 koperasipenerima suntikan dana bergulir tersebut, Mas Purnomo menyebutkan setidaknyaada sekitar 5.000 UMKM. “Masing-masing tidak sama (keanggotaan UMKM padakoperasi). Dan sementara ini kurang lebih ya kalau gak salah 5000 anggota UMKM,kalau personalnya lebih banyak,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansamengatakan bahwa sebenarnya terkait dengan penyebaran covid-19 di Jatim masihbelum aman. Namun demikian, ekonomi juga perlu digerakkan. “Supaya terkonfirmasi,supaya kita ini belum aman, tapi ekonomi perlu digerakkan. Maka pesan Pak Presidenini gas dan rim harus seimbang. Panjenenganyang paling pirso kapan digas, kapandirem, dan saya sekali lagi pesan jangan gas pol rem blong,” kata Khofifah.(ufi)