08 April 2025

Get In Touch

Diduga Diracun Belasan Kucing Ditemukan Mati di Perumahan Kota Malang

Kematian belasan kucing di salah perumahan Kota Malang.(foto:ist/dok)
Kematian belasan kucing di salah perumahan Kota Malang.(foto:ist/dok)

MALANG (Lenteratoday) - Warga Perumahan Pondok Cempaka Indah, Kecamatan Sukun, Kota Malang digegerkan dengan kematian massal belasan kucing, hingga muncul dugaan diracun.

Peristiwa tragis ini diperkirakan terjadi sekitar satu bulan lalu, namun baru mencuat setelah ramai dibicarakan di media sosial dan kini memunculkan berbagai spekulasi mengenai penyebab kematian.

"Jumlahnya 12, kejadiannya sudah lama sebenarnya, sekitar satu bulan yang lalu. Cuma saya memang baru mendengar di sosial media baru-baru ini," ujar salah satu warga perumahan, Jono, Rabu(11/9/2024).

Menurut Jono kucing-kucing yang mati merupakan peliharaan salah satu warga di blok C1-05, pemilik rumah tersebut diketahui sering memelihara kucing kampung yang katanya datang sendiri ke rumahnya.

"Saya kurang tahu tepatnya kapan, cuma memang sejak lama terlihat memelihara kucing. Katanya kucing tersebut datang sendiri ke rumahnya," tambahnya.

Hingga saat ini, penyebab pasti kematian massal kucing-kucing tersebut masih belum diketahui. Warga sekitar, ketika dimintai keterangan lebih memilih bungkam dan enggan memberikan informasi lebih lanjut.

"Saya sendiri tidak tahu, tidak ada yang membahas sama sekali. Cuma pada saat kejadian itu dishare di grup bapak-bapak RT," lanjutnya.

Sementara itu, salah satu warga lainnya yang enggan disebutkan namanya, menduga kuat bahwa kucing-kucing tersebut mati akibat diracun.

"Sepertinya diracun, entah di potas atau apa. Yang jelas sebelum mati sempat sekarat semua. Tubuhnya kaku dan matanya melotot. Tidak lama setelah sekarat langsung mati semua," katanya.

Sebelum juga pernah terjadi, kucing dipaku ke pohon hingga tewas di Kawasan Perumahan Puncak Pertama Sengkaling, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang pada Juni 2024 lalu.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.