
Kediri - Bagi sebagian orang, kue lumpur bukan merupakan kue baru. Kerap disajikan sebagai snack di pertemuan dan juga camilan. Yanuarista Kartikasari, 34, menggunakan strategi live cooking untuk memasarkan kue lumpurnya dengan merk dagang Pejoeang, hanya dalam waktu 3 jam, omzetnya mencapai Rp 1 juta.
Memasak kue merupakan pertunjukan sekaligusstrategi marketing yang unik. Pelanggan diberi tahu bagaimana produk dibuat.Pelanggan bisa melihat bahan dan kesegaran kue yang disajikan termasuk menciumaromanya.
Hal itu yang dilakukan Yanuarista dalammemasarkan kue lumpur kentang dengan merek "Pejoeang". Nama Pejoeangdiambil karena awal awali usaha bener-bener berjuang di jalan, dari bazar ke even-even. Memulai usahatahun 2018 dengan jualan di Car Free Day(CFD) Jl Dhoho dengan konsep live cooking, yaitu langsung memasak begitu adayang pesan.
“Pada awalnya hanya bawa adonan 5kg, jadi 350 kue ludes dibeli. Habis itu keterusan, setiga kali jualan di CFD, omset saya bisa sampai Rp 1 juta,” kata Yanuarista, Kamis (23/7/2020).
Kue lumpurnya dijual dengan harga Rp 20.000,-/kotak isi 7 potong kue. KelebihanPejoeang, dengan menyediakan pilihananeka topping favorit. Cokelat, kelapa, meses, dan lain-lain. Topping kelapamerupakan topping paling disukai. Varian rasanya pandan, cokelat, original, danpanggang.
Sementara itu, Corona membuat bisnisnya turundrastis karena CFD ditiadakan. Kini ia buka di emper Toko Semoga Jaya, Jl Dhohomulai pukul 15.30 WIB hingga 21.00 WIB saat weekend saja. Omsetnya tinggal Rp300.000-Rp 400.000/hari.
Kue lumpur bikinan Yanuarista hanya mampubertahan 24 jam, meski begitu pembelinya ada yang dari dari luar Kota Kedirimulai Malang dan Tulungagung. Selain itu, juga tanpa pengawet.
Untuk bertahan di era Covid-19, ia pun takhanya membuat kue lumpur tapi juga diferensiasi produk yaitu, weci, rebon saosbangkok, wingko, dan tahu isi ayam suwir.
Di era Covid-19 ini, Yanuarista fokuspenjualan via media sosial. Maka dibutuhkan tampilan dan foto yang bagus. MakaPemkot Kediri membantu dengan pelatihan. “Pemkot Kediri lewat Disperindaginmembantu saya melalui Workshop Foto Produk. Harapan saya, kue lumpur bisa jadioleh-oleh khas Kediri seperti bakpia Jogja,” tambahnya. Workshop ini sangatmembantu untuk menampilkan produknya di media sosial. (gos)