
Surabaya – Dampakekonomi akibat pandemi covid-19 ini kian dirasakan, bahkan pada quartal keduatahun ini diperkirakan akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi secara nasionalmengalami minus hingga 5%. Sebagai langkah pemulihan ekonomi, Pemprov Jatim menyiapkananggaran dana bergulir (dagulir) sebesar Rp 100 miliar.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Eletianto Dardak mengatakanbahwa Dagulir tersebut disiapkan untuk restrukturisasi kredit (utang) baru bagipelaku usaha. Penyaluran kredit tersebut akan melalui Bank Jatim dan Bank UMKM.
Emil mengatakan sudah melakukan revisi terhadap PeraturanGubernur (Pergub), sehingga sudah memungkinkan untuk memberikan libur untuk cicilandi awal pada kredit baru. Dia menandaskan bahwa sejauh ini programrestrukturisasi hutang hanya diberikan pada yang sudah. “Tapi kepada yangmemerlukan modal baru khan belum ada jawaban. Nah dagulir inilahjawabannya," kata Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak di gedung DPRD Jatim,Kamis (23/7/2020).
Sebenarnya, lanjut Emil, Dagulir ini sudah berjalan dibeberapa sector, termasuk diantaranya adalah sector perkebunan. Namun dia tidakmemungkiri jika masih ada yang belum berjalan, lantara program ini disebar dibeberapa dinas terkait. Sehingga masih ada yang belum jalan karena sedang berproses.
Mantan Bupati Trenggalek ini mengatakan, untuk bisamendapakan Dagulir ada dua cara yakni bisa melalui OPD terkait karena merekamemiliki binaan atau jemput bola. Atau melalui bank lalu bank mengkordinasikandengan OPD terkait.
"Prioritas pertama adalah titik-titik aktivasi yangmemiliki impact besar tapi sempat mandeg karena pandemic, harapannya bisadireaktivasi. Hal ini bisa sejalan dengan program pemulihan ekonomi nasionalyang penyalurannya melalui KUR," papar Emil.

Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Jatim, Agus DonoWibawanto sangat mendukung program tersebut jika penyalurannya melalui BankUMKM dengan skim subsidi bunga. Dengan demikian pelaku UMKM tidak terlalukeberatan membayar angsuran karena bunganya menjadi rendah.
“Kami berharap pemulihan ekonomi paska pandemi Covid-19 ini diutamakan bagi para pelakuUMKM karena selama ini UMKM dikenal cepat bangkit dan kredit macetnya (NPL)sangat rendah,” kata politisi asal Partai Demokrat.
Disatu sisi, dia mempertanyakan dari mana anggaran Dagulirtersebut. Apakah sudah termasuk dalam alokasi anggaran untuk percepatananpenanganan Covid-19 atau malam diambilkan dari masing masing OPD terkait. "Kalauuntuk pemulihan ekonomi hanya Rp 100 miliar ya kuranglah. Sebab total anggaranuntuk percepatan penanganan covid-19 khan Rp 2,3 triliun dan khusus untukpemulihan ekonomi dialokasikan sekitar Rp 450 miliar," pungkas Agus DonoWibawanto. (ufi)