08 April 2025

Get In Touch

Sri Wahyuni: Dari Lorong Rumah Sakit Bojonegoro Jadi Wakil Ketua DPRD Jawa Timur

Wakil Ketua DPRD Jatim, Sri Wahyuni
Wakil Ketua DPRD Jatim, Sri Wahyuni

SURABAYA (Lenteratoday) - Sri Wahyuni, S.Kep., menjadi sosok yang menginspirasi banyak orang, terutama kaum perempuan di Jawa Timur.

Dengan latar belakang sebagai seorang perawat yang mengabdi selama 22 tahun di RS Aisyiyah Bojonegoro, ia berhasil meniti karier hingga mencapai puncak politik sebagai Wakil Ketua DPRD Jawa Timur periode 2024-2029.

Karier politik yang ia tempuh bukanlah tanpa alasan. Pengalaman panjangnya di bidang kesehatan menjadi landasan kuat bagi Yuni, sapaan akrabnya, untuk membawa perubahan nyata bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya dalam pelayanan kesehatan.

Lahir di Sambiroto, sebuah desa di Bojonegoro pada 15 Agustus 1979, Yuni tumbuh dalam keluarga petani sederhana yang mengajarkannya tentang nilai kerja keras dan keikhlasan. Sejak kecil, Yuni sudah terbiasa dengan kehidupan pedesaan yang penuh tantangan. Cita-citanya untuk menjadi seorang perawat tak pernah padam.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Perawat Kesehatan Bojonegoro, Yuni melanjutkan studinya hingga meraih gelar S1 dan NERS di STIKES Muhammadiyah Lamongan.

Setelah bertahun-tahun mengabdi sebagai perawat, Yuni sering kali dihadapkan pada berbagai tantangan dalam pelayanan kesehatan.

Mulai dari antrean panjang pasien di rumah sakit, keterbatasan fasilitas, hingga sistem rujukan yang dirasa tidak efisien, semuanya menjadi perhatian serius bagi Yuni.

Hal ini kemudian mendorongnya untuk mengambil langkah lebih jauh dengan terjun ke dunia politik.

"Selama bertahun-tahun saya melihat langsung tantangan di sektor kesehatan, mulai dari panjangnya antrean pasien hingga masalah sistem rujukan. Ini yang mendorong saya untuk terjun ke politik, membawa perubahan nyata," ungkap Yuni, Kamis (03/10/2024).

Berbekal pengalaman lapangan dan dukungan dari keluarga serta masyarakat Bojonegoro, Yuni memutuskan maju sebagai calon legislatif melalui Partai Demokrat. Suara rakyat Bojonegoro dan Tuban berhasil mengantarkannya duduk di kursi DPRD Jawa Timur.

Bahkan, tak hanya sebagai anggota dewan, Yuni dipercaya menjadi Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, sebuah posisi strategis yang akan memperkuat upayanya dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat, terutama di sektor kesehatan.

Sebagai Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sri Wahyuni memiliki visi yang jelas untuk memperbaiki pelayanan kesehatan di Jawa Timur.

Salah satu fokus utamanya adalah memastikan sistem rujukan kesehatan di daerah berjalan lebih efisien, mengurangi antrean pasien di rumah sakit, serta memberikan perhatian lebih pada pelayanan kesehatan di wilayah terpencil.

"Saya ingin memastikan bahwa masyarakat di pelosok Jawa Timur juga mendapatkan akses kesehatan yang layak. Selama ini, masih ada kesenjangan pelayanan kesehatan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Saya akan berusaha untuk mengurangi kesenjangan tersebut," tegasnya.

Selain itu, Yuni juga berencana mendorong alokasi anggaran yang lebih besar untuk sektor kesehatan, terutama untuk perbaikan fasilitas dan peningkatan kesejahteraan tenaga medis.

Menurutnya, tenaga kesehatan, khususnya perawat dan dokter di daerah terpencil, sering kali dihadapkan pada tantangan besar, baik dari segi fasilitas yang minim maupun beban kerja yang berat.

Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk memperjuangkan kesejahteraan mereka agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat bisa lebih optimal.

"Saya paham betul tantangan yang dihadapi para tenaga medis, terutama di daerah terpencil. Mereka bekerja dengan segala keterbatasan, namun tetap memberikan pelayanan yang terbaik. Kita harus memberikan perhatian lebih kepada mereka agar kualitas pelayanan kesehatan bisa terus meningkat," ungkapnya.

Selain memperbaiki sistem dan fasilitas kesehatan, Yuni juga menyoroti pentingnya inovasi teknologi dalam pelayanan kesehatan di Jawa Timur. Menurutnya, teknologi bisa menjadi solusi untuk mempercepat akses layanan kesehatan, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau.

Yuni berencana untuk mendorong penggunaan teknologi telemedicine yang dapat membantu masyarakat mendapatkan konsultasi medis jarak jauh.

"Inovasi teknologi bisa menjadi jawaban atas berbagai keterbatasan yang kita hadapi. Dengan telemedicine, misalnya, masyarakat di daerah terpencil bisa mendapatkan konsultasi medis dari dokter-dokter spesialis tanpa harus datang ke rumah sakit. Ini bisa menjadi terobosan untuk meningkatkan akses kesehatan di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau," jelasnya.

Lebih lanjut, Yuni juga ingin mengembangkan sistem informasi kesehatan yang lebih terintegrasi di seluruh wilayah Jawa Timur. Dengan sistem ini, data kesehatan masyarakat bisa lebih mudah diakses dan dipantau, sehingga langkah-langkah preventif bisa dilakukan lebih cepat dan tepat.

"Ini adalah amanah besar yang harus saya jaga dan perjuangkan. Saya berkomitmen untuk memberikan yang terbaik, tidak hanya untuk masyarakat Bojonegoro dan Tuban, tetapi untuk seluruh warga Jawa Timur," pungkas Yuni.

Reporter: Pradhita|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.