DBHCHT Pacu Produktifitas, Pemkab Malang Gelar Panen Raya Tembakau dan Resmikan Jalan Produksi di Jambangan

MALANG (Lenteratoday) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menggelar panen raya tembakau, sekaligus meresmikan jalan produksi sepanjang 228 meter di Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Selasa(15/10/2024).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas petani tembakau, serta memperkuat infrastruktur pertanian di wilayah tersebut.
"Alhamdulillah ini semua sudah berjalan dengan baik dan budidaya tembakau di sini sudah cukup berhasil. Ini menunjukkan hasil pertanaman yang cukup bagus," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, Avincenna Medisica.
Avincenna mengatakan Desa Jambangan dipilih sebagai salah satu wilayah pilot project pengembangan komoditas tembakau, karena memiliki potensi yang cukup baik. Ia mengharap, kedepan semakin banyak petani yang tergabung dalam program pengembangan komoditas tembakau yang didanai melalui DBHCHT ini.
"Mereka lahannya memungkinkan. Airnya juga tersedia, sehingga sangat memungkinkan untuk pengembangan komoditas tembakau ini," jelasnya.

Lebih lanjut, Avicenna juga menyebutkan terkait pemasaran hasil panen tembakau yang telah berkolaborasi dengan mitra usaha. Menurutnya, mitra usaha berperan dalam menyediakan bantuan benih yang berkualitas dan mendampingi petani selama proses budidaya, sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan permintaan pasar.
Dari segi luasan lahan, Avincenna menyampaikan awalnya program pengembangan komoditas tembakau di Desa Jambangan ini direncanakan untuk lahan seluas 3 hektare. Namun, karena semangat dan antusiasme para petani, kini lahan yang ditanami tembakau mencapai 4 hektare.
"Kalau di Kecamatan Dampit totalnya ada 15 hektare yang dikembangkan. Yang dipanen hari ini dan yang ditanamkan di sini adalah tembakau jenis kasturi. Kalau untuk jalan produksi (japro), diharapkan akses dan distribusi hasil panen menjadi lebih lancar," ungkap Avincenna.

Terpisah, Ketua Kelompok Tani Barokah I, Wasidi menambahkan setiap hektare lahan tembakau mampu menghasilkan antara 16 -18 ton daun basah, dengan harga jual daun tembakau basah di wilayah ini berkisar Rp 3.500 per kilogram. Namun, bila tembakau tersebut diolah menjadi tembakau rajangan kering, hasil yang diperoleh akan berkurang menjadi sekitar 1,8 ton per hektare dengan harga jual yang jauh lebih tinggi, yakni Rp 40.000 per kilogram.
Meskipun tantangan dalam pengelolaan tetap ada, ia meyakini bahwa potensi tanaman tembakau jauh lebih menguntungkan dibandingkan tanaman padi atau jagung yang juga ditanam di Desa Jambangan.
"Penanamannya mudah, bisa ditumpang gilir. Jadi teman-teman petani yang lain juga antusias untuk ikut menanam," ungkapnya.(Kominfo Kabupaten Malang/ADV).
Reporter: Santi Wahyu