10 April 2025

Get In Touch

Anggota DPR Nilai Upah Guru Honorer Perlu Ditinjau

Anggota DPR RI Dede Yusuf. ANTARA/HO-Humas DPR RI.
Anggota DPR RI Dede Yusuf. ANTARA/HO-Humas DPR RI.

JAKARTA (Lenteratoday) - Demi kesejahteraan guru khususnya guru honorer di tanah air, anggota DPR RI Dede Yusuf menilai pemerintah perlu segera meninjau kembali struktur upah guru honorer dan menetapkan standar minimum.

"Pemerintah perlu segera meninjau kembali struktur upah bagi guru honorer serta menetapkan standar minimum yang jelas agar mereka mendapatkan gaji yang sesuai dengan peran penting yang mereka emban," kata Dede dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (18/10/2024).

Apa yang disampaikan Dede ini setelah adanya kisah seorang guru honorer asal Sukabumi, Jawa Barat, bernama Alvi Noviardi yang viral di media sosial. Selain mengajar, Alvi juga berprofesi sebagai pemulung yang dilakukan sepulang mengajar. Bahkan, memulung ini sudah dilakukan Alvi selama 36 tahun terakhir untuk menutupi kebutuhan hidupnya.

Melihat kisat Alvi tersebut, Dede memandang sebagai cerminan dan tantangan nyata yang dialami oleh ribuan guru honorer di Indonesia. Ia mengatakan pemerintah bertanggungjawab besar untuk memastikan kesejahteraan para guru dapat terwujud, termasuk guru honorer.

“Kisah guru Alvi ini menjadi potret buruk penghargaan Negara bagi para tenaga pendidik,” ucap Dede.

Terlebih lagi, bagi Dede guru honorer yang berstatus pegawai tenaga harian lepas (THL) memiliki pekerjaannya sama beratnya dengan guru ASN. Dengan demikian, guru honorer berhak mendapatkan penghasilan yang layak, bahkan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Dede memahami pemerintah sudah berusaha memperbaiki sistem perekrutan guru melalui seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Akan tetapi, ia memandang posisi yang ditawarkan dalam seleksi PPPK belum mampu menampung semua guru honorer di Indonesia.

Dede lalu mengingatkan bahwa faktor kesejahteraan bagi guru berpengaruh terhadap kualitas layanan pendidikan. "Jangan sampai masa depan penerus bangsa menjadi terdampak akibat kurangnya perhatian negara terhadap kesejahteraan guru," ujar Dede. (*)

Reporter:Tarmuji | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.