09 April 2025

Get In Touch

SMAK Gloria 2 Surabaya Akan Tempuh Jalur Hukum Soal Keributan di Depan Sekolah

Kuasa hukum SMAK Gloria 2 Surabaya, Sudiman Sidabukke. (Amanah/Lenteratoday)
Kuasa hukum SMAK Gloria 2 Surabaya, Sudiman Sidabukke. (Amanah/Lenteratoday)

SURABAYA (Lenteratoday) - Tim kuasa hukum SMAK Gloria 2 Surabaya, bersama kepala sekolah dan beberapa guru memenuhi panggilan Komisi D DPRD Kota Surabaya, terkait permasalahan keributan di depan sekolah yang terjadi belum lama ini.

Kuasa hukum SMAK Gloria 2 Surabaya, Sudiman Sidabukke mengatakan jika pihaknya sangat menyesalkan adanya perbuatan premanisme, yang terjadi di depan sekolah dan disaksikan oleh para siswa dan juga orang tua siswa.

"Tentu peristiwa ini sangat kita sesalkan, kenapa kok sampai bisa terjadi dan kami dari Gloria tetap akan menindaklanjuti ini sampai persoalannya jelas. Dan kita mengharapkan siapa yang salah, siapa yang benar biarlah hukum yang berbicara, paling tidak ini harus ada sebuah kepastian supaya tidak ditiru. Itulah idealisme kami dan kami tetap akan menindaklanjuti kasus ini," kata Sudiman ketika ditemui di Kantor DPRD Kota Surabaya, Kamis(24/10/2024).

Sudiman menjelaskan jika pihaknya akan menempuh jalur hukum, atas peristiwa yang terjadi. Bahkan, pihaknya juga telah menyiapkan berkas-berkas, untuk dilaporkan ke Polres setempat 

"Jalur hukum akan kita tindaklanjuti dan sudah kita siapkan. Untuk laporan secara resmi akan kita sampaikan pada hari Senin(28/10/2024) ke Polres. Kami juga sudah meminta kepada Kapolres, untuk beraudiensi kepada sejumlah orang tua murid yang resah," jelasnya.

Ia mengungkapkan adanya peristiwa ini menimbulkan dampak psikologis, baik bagi para siswa, guru, maupun orang tua.

"Peristiwa ini harus dipulihkan dengan penegakkan hukum. Komisi D sangat mendukung sekali dan tindakan-tindakan seperti itu tidak diperkenankan," imbuhnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh berharap kejadian seperti ini tidal lagi terjadi di Kota Pahlawan. Bahkan pihaknya akan menginisiasi program sekolah dan orang tua, agar dapat saling bersinegri.

"Misal di kegiatan pendampingan kekerasan anak itu akan kita tingkatkan, harapannya anak-anak bisa saling bersinergi satu sama lain dan hal-hal seperti ini tidak terjadi," harapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, keributan itu terjadi karena kesalahpahaman saat pertandingan basket di salah satu mall di Surabaya, dan berlanjut di media sosial.

Dimana orangtua salah satu siswa SMAK Gloria 2, didatangi oleh orangtua salah satu siswa SMA Cita Hati, Surabaya.

Reporter: Amanah/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.