08 April 2025

Get In Touch

Dosen Unesa Buat Inovasi Paket Pengolah Limbah Tongkol Jagung untuk Pakan Ternak

Dosen Unesa Buat Inovasi Paket Pengolah Limbah Tongkol Jagung untuk Pakan Ternak

SURABAYA (Lenteratoday)- Tim dosen Universitas Negeri Surabaya merancang sebuah inovasi berupa paket pengolah pakan ternak dari limbah tongkol jagung.

Tim tersebut terdiri dari Dr. Prayudi Setiawan Prabowo, S.E., M.E., Dr. Theodorus Wiyanto Wibowo, M.Pd., dan Prof. Dr. Tukiran, M.Si. 

Salah satu anggota tim, Prayudi mengatakan, pembuatan inovasi itu dilatarbelakangi oleh banyaknya limbah tongkol jagung yang tidak dimanfaatkan oleh Kelompok Tani "Sido Makmur II" Tulungagung.

"Setelah memanen jagung, petani biasanya hanya memanfaatkan bijinya yang memiliki nilai ekonomi tinggi, sedangkan tongkol jagung sering kali hanya dibuang atau dibakar," kata Prayudi, Sabtu (26/10/2024).

Dalam inovasinya ini, ia dan tim menggunakan paket teknologi yang terdiri dari dua alat utama. Perta.a mesin penggiling dan penepung tongkol jagung yang berfungsi untuk menggiling dan menghancurkan tongkol jagung menjadi bubuk halus, yang nantinya bisa dijadikan bahan dasar pakan ternak.
 
Kedua mesin pengaduk model ribbon screw yang dilengkapi dengan timer dan speed control untuk memastikan pengadukan bahan pakan dilakukan secara merata dan efisien. 

"Pada tahap akhir, bahan yang telah diaduk akan melalui proses fermentasi yang meningkatkan nilai gizi pakan ternak," sebutnya.

Prayudi menjelaskan, dengan kedua alat ini, kelompok tani dapat mengolah limbah tongkol jagung menjadi pakan ternak yang ekonomis dan bernutrisi tinggi. 

Selain itu, teknologi ini juga membuka peluang ekonomi tambahan, karena kelompok tani berencana menyewakan mesin giling dan pengaduk kepada petani lainnya di wilayah tersebut, sehingga meningkatkan pendapatan kelompok yang akan dimasukkan ke kas bersama.
 
Ia juga menyebut, jika implementasi inovasi teknologi ini memberikan dampak yang signifikan bagi para petani dan peternak di Kelompok Tani "Sido Makmur II". Limbah tongkol jagung yang sebelumnya hanya menjadi sampah kini dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi yang membantu mengurangi biaya pakan ternak. 

"Selain itu, penggunaan pakan yang dihasilkan dari limbah ini dapat meningkatkan kualitas ternak, baik dari segi kesehatan maupun produktivitas," sebutnya.
 
Selain manfaat langsung bagi peternak, kelompok tani juga memanfaatkan alat-alat ini sebagai sumber pendapatan baru dengan menyewakan mesin-mesin tersebut kepada petani lain. Hal ini tidak hanya membantu kelompok tani dalam mengembangkan usaha peternakan, tetapi juga memperkuat solidaritas antarpetani di wilayah tersebut.
 
Dengan adanya inovasi ini, kelompok tani "Sido Makmur II" di Tulungagung dapat menjadi contoh sukses bagi daerah lain dalam mengoptimalkan limbah pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Sementara itu, salah satu perwakilan kelompok tani, Nurkolis mengungkapkan bahwa lebih dari 80% anggota Kelompok Tani "Sido Makmur II" memiliki ternak lembu, sekitar 12% beternak kambing/domba, dan 8% lainnya memelihara unggas seperti ayam kampung, menthok, dan bebek. Dimana limbah yang dihasilkan berpotensi untuk dijadikan pakan ternak yang berkualitas.

“Dengan teknologi ini tentunya pemanfaatan tongkol jagung sebagai pakan ternak bisa dimaksimalkan untuk mengurangi biaya pakan serta meningkatkan kualitas ternak kami," tukasnya.

Reporter: Amanah/ADV 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.