MALANG (Lenteratoday) - Debat publik perdana pemilihan bupati dan wakil bupati (Pilbup) Malang 2024 diwarnai suasana yang hangat. Tidak hanya menjadi ajang adu gagasan antara pasangan calon (Paslon) yakni Sanusi-Lathifah Shohib serta Gunawan HS-Umar Usman, tetapi juga dimeriahkan dengan momen tak terduga ketika kedua paslon berjoget bersama di tengah debat, Jumat (25/10/2024) malam kemarin.
Aksi tersebut sontak disambut antusias oleh ratusan pendukung kedua paslon yang hadir menyaksikan di Gedung DPRD Kabupaten Malang tersebut.
“Satu sama lain saling mengedepankan etika dan akhlakul karimah. Sehingga debatnya berlangsung damai dan saling menghargai,” ujar calon Bupati Malang nomor urut 01, Sanusi saat ditemui usai debat publik perdana.
Sanusi juga menekankan, momen joget bateng ini menjadi simbol bahwa dirinya dengan sang lawan, yakni Gunawan HS, memiliki hubungan baik meskipun kini terlibat dalam kontestasi politik.
"Kita memang saudara, urusan politik kan suatu pengaduan nasib. Bisik-bisik tetap menjaga persahabatan agar tetap kondusif karena nilai persahabatan tidak bisa ditukar dengan apapun," tuturnya.
Sebagai informasi, debat publik perdana ini memiliki 6 sesi, dimulai tepat pukul 19.00 WIB dan berlangsung kurang lebih hingga pukul 00.00 WIB.
Pasangan calon Sanusi dan Lathifah Shohib (SaLaf) tampil kompak dengan mengenakan baju bertuliskan kependekan nama duetnya.
Sementara itu, pasangan calon Gunawan HS dan Umar Usman, atau 'GUS', mengenakan pakaian dengan nuansa warna biru muda.
Debat ini bertemakan ‘Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah’ dan diwarnai dengan pertukaran gagasan serta visi yang menarik antara kedua paslon. Kedua paslon menunjukkan keunggulan masing-masing dalam menyampaikan program kerja yang mereka tawarkan kepada masyarakat.
Diketahui, Paslon SaLaf diusung oleh 7 partai politik. Yakni PKB, Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai NasDem, Partai Gelora, PSI dan PPP. Sementara itu, pasangan Gunawan-Umar atau GUS, diusung oleh 4 partai politik. Yakni Partai Golkar, PKS, Partai Hanura dan Partai Demokrat.
Reporter: Santi Wahyu
.jpg)
