
Jakarta - Penularan virus corona di Indonesia masih terus terjadi, jumlah orang yang terinfeksi pun terus bertambah. Memasuki awal Agustus 2020, pemerintah mengumumkan penambahan 1.560 pasien positif virus corona, Sabtu (1/8). Jika ditotal, sampai saat ini kasus positif virus corona di Indonesia sebanyak 109.936 orang.
Organisasi Kesehatan Dunia WHO sendiri memperingatkan bahwa pandemi virus corona baru atau Covid-19 adalah jenis virus yang akan berdampak lama.
Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.Virus corona dikatakan Tedros merupakan jenis bencana yang berlangsung lama hingga masa-masa mendatang.
"Pandemi ini merupakan krisis kesehatan sekali dalam seabad, yang dampaknya bakal terasa hingga puluhan tahun ke depan," kata Tedros saat pertemuan komite darurat WHO, menurut pernyataan yang dirilis oleh badan tersebut.
Di Indonesia, dari total pasien positif virus corona itu, jumlah kasus aktif atau pasien yang masih menjalani perawatan sebanyak 36.824 orang.
Selain kasus positif virus corona, pemerintah juga mengumumkan penambahan pasien yang meninggal sebanyak 62 jiwa, sehingga totalnya menjadi 5.193 jiwa, dari yang sebelumnya 5.131 jiwa.
Meski demikian, terdapat kabar baik terkait bertambahnya pasien positif virus corona yang sembuh sebanyak 2.012 orang. Sehingga, saat ini pasien yang sembuh dari COVID-19 di Indonesia totalnya 67.919 orang, dari yang sebelumnya 65.907 orang.
Sementarabitu, WHO mengatakan beberapa negara seperti Amerika Serikat, Brasil, India, dan Inggris menjadi deretan negara yang paling terpukul oleh wabah ini.
Kondisi ekonomi di berbagai wilayah babak belur akibat pembatasan Covid-19, yang diterapkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, dan banyak wilayah yang mengkhawatirkan gelombang kedua kemunculan virus corona.
Sementara itu, sekitar lebih dari 150 perusahaan farmasi sedang membuat vaksin, meski penggunaan pertama vaksin tidak dapat diprediksikan hingga awal 2021, menurut WHO pekan lalu.
Meski pengetahuan tentang virus baru meningkat, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dan populasi masih rentan, lanjut Tedros.(ist)