07 April 2025

Get In Touch

Peta Kemenangan dan Kekalahan Gerindra-PDIP di Pilkada Area Tapal Kuda

paslon cabup Gus Fawait dan cawabup Djoko Santoso saat deklarasi di lapangan Kecamatan Tanggul
paslon cabup Gus Fawait dan cawabup Djoko Santoso saat deklarasi di lapangan Kecamatan Tanggul

JEMBER (Lenteratoday) -Pemilihan kepala daerah serentak H+1 pasca coblosan nampaknya sudah bisa diketahui pemenangnya.

Daerah Tapal Kuda meliputi Kabupaten Jember, Banyuwangi, Lumajang, Bondowoso dan Situbondo memiliki corak politik yang variatif dan dinamis. Pada beberapa kabupaten ada petahana yang bisa bertahan dan tumbang. Selain itu juga muncul politisi muda yang memenangkan pertarungan pilkada ini.

Untuk pilkada di Jember, paslon patahana yang diusung PDI Perjuangan yakni Hendy Siswanto dan Gus Firjaun kalah telak dengan selisih persentase sekitar 10 persen dari paslon yang diusung Partai Gerindra, Nasdem, PKB, Golkar dan lainnya yakni politisi muda Muhammad Fawait dan Djoko Santoso.

Berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan Tim Pemenangan Rumah Cinta menyebutkan, Gus Fawait-Djoko Susanto meraih 585.383 suara atau 55 persen dan paslon Petahana Hendy-Siswanto meraih 483.585 suara atau 45 persen.

Paslon Fawait-Djoko unggul di 25 kecamatan dari 31 kecamatan di Jember.

"Kepada masyarakat Jember saya ucapkan terimakasih. Insyaallah kita balas kemenangan ini saya dan pak Djoko akan buat Jember jauh lebih baik lagi. Saya himbau pada pendukung agar tidak membuat acara yang meresahkan masyarakat, kita tetap harus hormati karena pendukung 01 juga saudara kita bagian dari warga Jember. Tetap kita rangkul dan tidak merayakan dengan berlebihan," kata Fawait dalam jumpa pers, Rabu (27/11/2024) malam.

Sementara pada pilkada Banyuwangi, paslon nomor urut 1, inkamben Ipuk Fiestiandani dan Mujiono brdasarkan hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia Denny JA meraih 52,4 persen suara. Sedangkan lawannya, paslon nomor urut 2 Ali Makki Zaini-Ali Ruchi (Ali-Ali), meraih 47,6 persen.

Paslon Ipuk-Mujiono merupakan cabup inkamben dan diusung oleh parpol diantaranya PDI Perjuangan dan Gerindra serta 14 parpol lainnya.

Sementara di Bondowoso, paslon nomor urut 1 Rahmad atau Lora Hamid-Lora As'ad diusung PKB, dan Golkar berdasarkan hitung cepat unggul tipis meraih 51,03 persen atau perolehan 220.886 suara.

Sedangkan paslon nomor urut 2 yakni Bambang Soekwanto - Gus Baqir atau Bagus yang diusung PDIP dan Gerindra memperoleh 48,07 persen dengan total perolehan suara sebanyak 209.043 suara.

Yang tidak kalah seru yakni pilkada di Lumajang. Paslon nomor urut 01 Thoriqul Haq-Lucita Izza Rafika yang diusung PKB dan PPP yang berkompetisi melawan paslon nomor urut 02 Indah Amperawati-Yudha Adji Kusuma yang diusung Partai Gerindra dan PDIP nampak bersaing ketat.

Berdasarkan rilis DPC PKB, Cak Thoriq memperolah 50,9 persen dengan perolehan suara 345543. Sedangkan paslon 02 Indah-Yudha memperoleh 49,1 memperolehan suara 333152. Sementara berdasarkan hitung cepat Tim Indah Yudha menyebutkan, paslon Indah-Yudha meraih suara sebesar 51,90 persen dari total suara masuk sebesar 95 persen. Sementara lawannya, Cak Thoriq-Ning Fika memperoleh suara 48,1 persen.

Sementara untuk pilkada Situbondo ada hal yang mengejutkan yakni politisi muda pendatang baru yang berhasil menumbangkan kompetitornya yang juga patahana berstatus tersangka.

Mereka yang bertarung yakni paslon nomor urut 1 yakni Yusuf Rio Wahyu Prayogo — Ulfiyah melawan paslon nomor urut 2 yang juga inkamben yakni Karna Suswandi — Khoirani. Berdasarkan hitung cepat intrnal Tim Patenang Paslon Rio-Ulfi meraih 197.781 suara atau 53,17 persen.

Sedangkan paslon Karna Suswandi-Khoirani meraih 174.228 suara atau 46,83 persen. Paslon Rio-Ulfi disung parpol PKB, PPP, Partai Golkar, Hanura, NasDem, Partai Solidaritas Indonesia dan PDI Perjuangan. Sementara paslon inkamben Karna diusung parpol Gerindra, Demokrat, PKS, Gelora, PAN, PBB, Perindo, dan Garuda. Paslon Rio Wahyu Prayogo dan penduungnya nampak gembira menyambut kemenangan termasuk langsung sowan ke kediaman Kyai Ra Kholil di Ponpes Walisongo.

Perolehan suara scara hitung cepat memang bukan patokan utama hasil kemenangan, namun seluruh paslon dan masyarakat akan melihat hasil resmi yang diumumkan KPU Kabupaten setempat yang biasanya hasilnya juga tidak jauh berbeda (mok)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.