
Surabaya - Berawal melihat banyaknya tanaman lidah buaya di sekolah yang terbengkalai, Sarlita Zahra, murid kelas 5 Sekolah Dasar (SD) menyulap tumbuhan tersebut menjadi sabun pembasmi kuman.
Selain itu, yang menjadi menarik dari sabun ciptaan Sasa ini memakai lumpur lapindo sebagai salah satu bahan campurannya. Siswi SDN Pakis lll ini menamai produk sabunnya, Satora (sabun tanah thaharoh aloevera).
Menurut Sasa, alasan pemilihan lumpur lapindo sebagai bahan campuran pembuatan sabun, karena lumpur yang bercampur gas tanah tersebut mempunyai kandungan bentonic, kaolin, dan granit yang bisa mematikan kuman serta bakteri.

"Karena lumpur juga dapat membersikan bakteri. Ini sudah lolos uji lab dari Sucofindo dengan standar internasional (ISO). Hasilnya sabun menunjukkan PH-9 yang ampuh membunuh kuman dan bakteri," kata Sasa, Kamis (6/8/2020).
Untuk cara pembuatanya cukup mudah, bahannya mulai dari base soap (bahan utama sabun), daging lidah buaya, lumpur lapindo, dan pewangi kosmetik. Setelah bahan terkumpul, pertama base soap dikukus hingga mencair. Sembari menunggu base soap cair, lumpur lapindo yang sudah dicuci bersih dan dikeringkan, dihaluskan.

Selanjutnya, daging lidah buaya tersebut diblender hingga lembut. Setelah base soap mencair, semua bahan dicampur jadi satu dan dapat segera dimasukkan di cetakkan sabun. Lalu tahap terakhir, sabun yang masih cair diangin-anginkan selama 18 jam.
"Ke depan, saya akan terus mengembangkan produk dan membudidayakan tanaman lidah buaya. Saya juga akan membuat sabun untuk kutu kucing. Semoga produk saya dapat bermanfaat untuk masyarakat," harap Sasa. (Sur)