PENGGELEDAHAN yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kantor Pusat Bank Indonesia (BI) berdampak luas. Sektor ekonomi dinilai terkena imbas negatif secara langsung. Hal itu dapat dilihat dari gejolak rupiah pada Rabu (18/12/2024). Meski BI memutuskan mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di angka 6 persen, pasar tak antusias memberi respon. Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah 26 poin atau 0,16 persen menjadi Rp16.085 per dolar Amerika Serikat (USD). Sementara data Bloomberg, rupiah ditutup menguat tipis 3 poin atau 0,02 persen di level Rp 16.097 per USD. Di sisi lain, rupiah juga tertekan faktor eksternal yaitu makin tingginya ketidakpastian global terutama terkait dengan arah kebijakan Amerika Serikat (AS). Diketahui, penggeledahan lembaga antirasuah dilakukan terkait dengan kasus dugaan korupsi penggunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR). KPK dikabarkan telah menetapkan dua orang dari kasus rasuah ini, salah satunya anggota DPR. Namun hal itu belum terkonfirmasi. Yang pasti KPK bakal segera memanggil Gubernur BI Perry Warjiyo. BACA BERITA LENGKAP, KLIK DI SINI https://cdn.lentera.co/c/newscenter/lenteratoday/2024/12/19122024.pdf
[3d-flip-book id="209724" ][/3d-flip-book]https://cdn.lentera.co/c/newscenter/lenteratoday/2024/12/19122024.pdf">