03 April 2025

Get In Touch

Tumpukan Sambatan soal BPJS Kesehatan (Koran, Senin 13/1/2025)

https://cdn.lentera.co/c/newscenter/lenteratoday/2025/01/13012025.pdf">

Layanan Lambat, Obat Kosong hingga Defisit Rp 20 Triliun

DAFTAR sambatan (keluhan, Red) warga terkait BPJS Kesehatan makin panjang. Dimulai saat BPJS Kesehatan merilis ada 144 penyakit yang diklaim tidak bisa langsung dirujuk ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL).Nantinya, peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang didiagnosis terkena penyakit tersebut mau tidak mau harus mendapatkan pengobatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP). Sorotan masyarakat makin mencuat kala viral pernyataan pegawai BPJS Kesehatan yang mengaku menggunakan asuransi swasta untuk berobat. Meski tidak menyebutkan nama pegawai, akun tersebut mengaku menggunakan asuransi non-BPJS Kesehatan karena kecepatan pelayanan. Warganet juga ramai membahas unggahan soal kenapa stok obat pasien BPJS Kesehatan sering kosong. Disebutkan bahwa alasan stok obat pasien BPJS Kesehatan sering kosong adalah karena pembayaran klaim BPJS Kesehatan ke rumah sakit seringkali tidak tepat waktu. Terbaru peringatan datang dari wakil rakyat atau DPR RI. Pemerintah diminta mengantisipasi defisit BPJS Kesehatan yang diperkirakan mencapai Rp20 triliun pada 2024. Bila kondisi ini berlanjut di akan muncul risiko memicu gagal bayar. BACA BERITA LENGKAP, KLIK DISINI https://cdn.lentera.co/c/newscenter/lenteratoday/2025/01/13012025.pdf

[3d-flip-book id="213059" ][/3d-flip-book]
Share:
Lentera Today.
Lentera Today.