
BATU (Lenteratoday) - Pelaksanaan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Batu, masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat.
Usai melakukan serangkaian uji coba MBG pada 2024, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menilai anggaran sebesar Rp 15 ribu per porsi merupakan angka yang ideal, untuk memenuhi standar gizi yang dibutuhkan.
"MBG ini kami masih menunggu regulasi dari pusat. Jadi sekali lagi, MBG ini adalah program pusat, kalau pusat sudah menurunkan petunjuk teknis baru kami laksanakan. Kalau belum ada juknis, kami gak mungkin bisa melaksanakan," ujar Aries, Senin(13/1/2025).
Sejauh ini, Dinas Pendidikan Kota Batu mencatat terdapat sekitar 32.339 siswa di seluruh wilayah Kota Batu. Dari data tersebut, anggaran yang dibutuhkan untuk program MBG diperkirakan mencapai Rp 109 miliar.
Dalam hal ini, Aries menyebut juknis diperlukan untuk melihat seberapa besar anggaran yang akan diberikan oleh pusat, serta anggaran yang perlu dialokasikan dari APBD Kota Batu.
"Karena ada kemungkinan anggaran untuk MBG nanti sebagian berasal dari anggaran pusat dan sebagian lagi dari daerah. Namun secara umum, kami sudah melakukan uji coba, dan hasil evaluasinya menunjukkan bahwa program MBG ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan siswa di Kota Batu," ungkap Aries.
Lebih lanjut, salah satu aspek yang menjadi perhatian Pemkot Batu yaitu nominal anggaran untuk setiap porsi makanan. Beberapa waktu lalu, menurutnya sempat muncul isu terkait besaran anggaran yang dipatok Rp 10 ribu per porsi.
Namun, setelah melakukan peninjauan terhadap vendor katering dan uji coba terhadap 15.558 siswa, Aries menilai angka yang ideal untuk memenuhi kebutuhan gizi para siswa berada di Rp 15 ribu per porsi.
"Cuman nanti kami berharap angkanya itu yang sesuai dengan kita. Umpanya ada kemarin isu Rp 10 ribu, kalau kami coba keliling ke semua vendor katering dan mampunya mereka Rp 15 ribu, itu sudah memenuhi gizinya. Nah ini kan kami menunggu petunjuk teknis, tidak mungkin kami melampaui apa yang sudah menjadi petunjuk teknis dari pemerintah pusat," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, M. Chori mengonfirmasi pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari Badan Gizi Nasional (BGN), terutama terkait penyiapan Dapur Sehat.
"Karena yang melaksanakan nantinya dari pihak BGN, termasuk lokasi dapur sehatnya di mana itu juga kewenangannya dari BGN nanti yang membangun," ujar Chori.
Kendati demikian, Chori menegaskan Pemkot Batu telah siap membantu dan memfasilitasi pelaksanaan makan bergizi gratis bagi siswa yang dilaksanakan oleh Badan Gizi Nasional.
Berbeda dengan Kota Batu, dua daerah lain di Malang Raya yakni Kabupaten dan Kota Malang telah memulai menjalankan program MBG. Di Kabupaten Malang, sekitar 3.000 porsi makanan telah dibagikan pada beberapa sekolah di Kecamatan Kepanjen sejak, Senin(6/1/2025).
Sementara itu di Kota Malang, SDN 3 Lowokwaru telah ditunjuk sebagai penerima program MBG yang didanai oleh CSR Gojek, dengan menyediakan porsi untuk 430 siswa mulai, Senin(13/1/2025) hingga 29 Maret 2025.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais