Targetkan Zero Kasus, Pj Iwan Minta Percepatan Verifikasi 2.376 Data Anak Tidak Sekolah di Kota Malang

MALANG (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya mewujudkan target zero kasus, Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kota Malang.
Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan menginstruksikan percepatan verifikasi, terhadap 2.376 data ATS yang hingga kini belum terkonfirmasi.
Langkah ini bertujuan agar intervensi yang dilakukan tepat sasaran, sekaligus memastikan seluruh anak di Kota Malang kembali mendapatkan akses pendidikan.
"Saya mengapresiasi komitmen dan progres kinerja Satgas penanganan ATS, dari yang semula 5.000 lebih ATS kini berhasil turun menjadi 3.468 orang. Tetapi, capaian ini tidak boleh membuat kita berpuas diri, kita harus tetap konsisten hingga mencapai zero ATS di Kota Malang," ujar Iwan, Selasa(14/1/2025).
Diketahui, berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, sejak Oktober 2024 tercatat 5.534 kasus ATS. Hingga kini, sebanyak 3.468 anak telah tertangani, dengan 1.092 ATS berhasil diverifikasi terkait alasan mereka tidak bersekolah.
Iwan menjelaskan mayoritas anak yang masuk dalam kategori ATS tidak melanjutkan sekolah karena alasan bekerja, keengganan bersekolah, dan faktor lainnya. Sementara itu, 2.376 anak sisanya masih belum terverifikasi, dan tidak diketahui alasan mereka putus sekolah.
"Kami akan mengagendakan pertemuan dengan Kemenag maupun Cabang Dinas Pendidikan, untuk melaporkan progress dan keterangan terkait 2.376 anak tersebut. Dengan data yang tepat, kita bisa melakukan identifikasi secara akurat. Nanti intervensi yang dilakukan juga bisa tepat dan terukur," tegas Iwan.
Lebih lanjut, Pj Wali Kota juga menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk menuntaskan persoalan ATS. Ia menyebutkan, sinergi antara Disdikbud, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Kemenag, dan Cabang Dinas Pendidikan harus diperkuat.
"Saya juga meminta bantuan Camat dan Lurah saya harapkan bisa mengadvokasi, turun tangan. Mengingat mereka memiliki intensitas yang lebih tinggi dalam berkomunikasi dengan keluarga atau anak-anak yang putus sekolah," paparnya.
Iwan juga menegaskan komitmen terhadap pendidikan menjadi prioritas, dalam masa kepemimpinannya sebagai Pj Wali Kota Malang. Ia memastikan semua langkah intervensi yang dilakukan, tetap sejalan dengan kebijakan mandatory spending untuk pendidikan.
"Saya tekankan, tidak boleh ada anak yang tidak bersekolah. Berbagai intervensi akan kami upayakan untuk mendorong mereka agar kembali bersekolah. Saya pastikan langkah ini sejalan dengan komitmen Pemkot Malang dalam memberikan layanan pendidikan yang terbaik," pungkasnya.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais