03 April 2025

Get In Touch

Tugas Akhir Mata Kuliah MICE di Stikosa AWS, Gelar Talkshow Kesehatan Mental

Talkshow Kesehatan Mental yang digelar mahasiswa Stikosa AWS.
Talkshow Kesehatan Mental yang digelar mahasiswa Stikosa AWS.

SURABAYA (Lenteratoday) – Masalah kesehatan mental menjadi tema utama dalam acara talkshow, yang diadakan mahasiswa Stikosa AWS di ruang Multimedia kampus Stikosa AWS, Kamis(16/1/2025).

Bertema Mental Health – Together We Can Because I Can, acara ini menghadirkan narasumber Psikologi Klinis, Indira Restra Dewanty, M.Psi dipandu dosen pengampu mata kuliah MICE, Ratna Puspita Sari, M.Med.Kom.

Menurut Ketua panitia, Tiko Pranata acara ini merupakan tugas akhir dari mata kuliah MICE (meetings, incentives, conventions and exhibitions) di Semester 5, yang mewajibkan mahasiswa secara berkelompok mengadakan event untuk umum. Kelompok yang dikordinir Tiko bekerja sama mengerjakan event, mulai tahap perencanaan, mencari sponsor sampai eksekusi acara.

Dalam kata sambutannya, mewakili Ketua Stikosa AWS, Kaprodi Ilmu Komunikasi, Riesta Ayu Octarina, M.I.Kom mengatakan acara bertema kesehatan mental ini sangat sejalan dengan nilai-nilai Stikosa AWS sebagai institusi pendidikan yang mendukung pengembangan holistik mahasiswa, terutama aspek intelektual maupun emosional.

Riesta berharap kegiatan ini merupakan langkah awal, untuk meningkatkan kepedulian tentang kesehatan mental.

Hal senada dikatakan Ratna Puspita Sari yang juga Wakil Ketua Stikosa AWS ini dalam pengantar talk show kalau kesehatan mental menjadi isu penting, di tengah tantangan kehidupan modern. Kurangnya pemahaman mengenai kesehatan mental, seringkali menyebabkan masalah di lingkungan personal maupun profesional. Banyak masyarakat yang segan mendatangi psikiater maupun psikolog, karena takut dianggap gila. Padahal anggapan itu tidak benar.

Hal menarik diungkapkan narasumber Indira Restra Dewanty, founder dan psikolog dari Eudaimonia Psychology Surabaya. Ia menyitir data dari Dinas Kesehatan Jawa Timur bahwa kota Surabaya memiliki prevalensi gangguan mental emosional (depresi, kecemasan, dsb) sebesar 18,8 persen, sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat di Surabaya adalah 0,2 persen.

Indira menyebut beberapa contoh seseorang yang terkena gangguan mental health. Antara lain, depresi, kecemasan, gangguan bipolar, kecanduan dan penyalahgunaan alkohol dan narkoba serta gangguan makan seperti anoreksia nervosa (ketakutan berlebihan terhadap kelebihan berat badan) dan bulimia nervosa (gangguan makan yang membuat penderitanya cenderung ingin memuntahkan kembali makanan yang dikonsumsinya).

“Oleh karena itu jangan segan-segan berkonsultasi dengan psikolog maupun psikiater” ujarnya.

Menurut Indira upaya untuk meningkat kesehatan mental antara lain dengan melakukan terapi psikologis, meditasi & relaksasi, olahraga & menjaga kesehatan fisik, mengatur pola makan dan tidur serta menghindari kebiasaan buruk yang menimbulkan stress.

Acara talkshow yang terbuka untuk umum ini banyak diikuti mahasiswa dan ibu-ibu, apalagi setiap peserta talkshow bisa menikmati cek kesehatan gratis dari Mayapada Hospital dan informasi detil mengenai penyakit TBC dari laportbc.id.(*)

Reporter: Amanah/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.