
Barcelona - Blaugrana julukan Barcelona mengalami malam paling buruk mereka sepanjang partisipasi di Liga Champions. Setelah satu jam laga Barcelona vs Bayern Muenchen berakhir, pelatih Quique Setien kabarnya telah dipecat.
Barcelona menderita kekalahan terburuk sepanjang sejarah partisipasi mereka di Liga Champions kala menyerah 2-8 kontra FC Bayern Muenchen pada Sabtu (15/8/2020).
Ini adalah kali pertama sebuah klub kebobolan delapan gol pada fase knockout Liga Champions.
Sebelum ini, juara Eropa lima kali tersebut tak pernah kebobolan lebih dari empat gol pada satu laga sepanjang sejarah partisipasi mereka di Liga Champions.
Barcelona, juara Eropa lima kali, terdepak di perempat final Liga Champions untuk kali keempat dalam lima tahun terakhir.
Hanya satu jam setelah hasil ini, para direktur Barcelona dikabarkan memecat pelatih Quique Setien.
"Barcelona telah memutuskan untuk memecat Quique Setien setelah kekalahan kontra Bayern Muenchen. Ia tak akan menjadi manajer musim depan," tulis pakar transfer Sky Sports, Fabrizio Romano.
Quique Setien ditunjuk Barcelona menggantikan Ernesto Valverde pada Januari 2020.
Ketika itu, Barcelona tengah di puncak Liga Spanyol.Kendati demikian, Setien gagal mengangkat Barca dan mereka terpaksa melihat rival kesumat Real Madrid mengangkat trofi LaLiga setelah musim dilanjutkan kembali.
Pelatih Barcelona, Quique Setien, pasrah dan angkat tangan soal nasibnya di klub berjuluk Blaugrana itu.
Setien tidak punya banyak alasan. Dia mengakui Barcelona perlu perubahan. Secara tidak langsung, eks pelatih Real Betis tersebut mengiyakan jika dirinya bakal ditendang dari kursi kepelatihan.
"Ini kekalahan yang sangat menyakitkan. Mereka mencetak lebih banyak gol yang pantas mereka dapatkan," kata dia kepada Movistar.
"Kami memulai dengan cukup baik tetapi kekuatan lawan, dalam banyak fase permainan, menguasai kami."
"Saya tidak akan berbicara tentang apa yang dibutuhkan di klub. Saya berada di sini hanya beberapa bulan," ujarnya.
Setien juga sependapat dengan pernyataan anak asuhnya, Gerard Pique, soal perubahan komposisi skuad maupun pelatih.
"Ini waktunya bagi kita untuk meninjau dan mengambil keputusan yang diperlukan untuk masa depan," jelasnya.
Pakar sepak bola Spanyol BBC, Guillem Balague, mengutarakan bahwa kekalahan Barcelona buah dari kebusukan klub yang berlangsung selama bertahun-tahun.
Balague mengatakan bahwa kesalahan atas kekalahan ini bukan murni terletak di tangan pelatih Quique Setien atau para pemain di lapangan.
Melainkan, kemunduran-kemunduran ini datang sebagai akumulasi manajemen buruk.
"Ini adalah konsekuensi manajemen buruk bertahun-tahun. Tak ada yang cukup cerdas untuk mengidentifikasi apa yang sedang terjadi," tutur Balague di Radio 5 Live BBC.
"Ini memalukan. Barcelona mengubah sepak bola. Warisan ini dibuang begitu saja ke tempat sampah."(ist)