Kasus HMPV Belum Terdeteksi di Kota Malang, Dinkes Dorong Masyarakat Terapkan Protokol Kesehatan

MALANG (Lenteratoday) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang memastikan hingga saat ini belum ada laporan kasus Human Metapneumovirus (HMPV), yang menjangkit warga di Kota Malang.
Meski demikian, Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif tetap mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) sebagai langkah pencegahan.
Mengingat potensi penularan virus ini serupa dengan Covid-19, Husnul mengaku telah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran.
"Kami sudah melakukan beberapa persiapan atau mitigasi, salah satunya semua fasilitas layanan kesehatan sudah kami berikan surat lanjutan dari SE Menkes tentang kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap HMPV," ujar Husnul, Sabtu(25/1/2025).
Husnul juga menambahkan penting bagi masyarakat untuk kembali meningkatkan penerapan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker dan mencuci tangan, terutama setelah berada di kerumunan atau mengikuti kegiatan yang melibatkan banyak orang di dalamnya.
Menurut Husnul langkah ini dinilai penting untuk mencegah penyebaran HMPV yang dapat menular melalui udara, droplet, atau benda yang terkontaminasi dari penderita.
Lebih lanjut, terkait gejala yang ditimbulkan oleh HMPV menurut Husnul hampir mirip dengan gejala Covid-19. Namun, virus ini lebih sering menyerang saluran pernapasan bagian atas. Oleh karena itu, setiap gejala yang berhubungan dengan gangguan pernapasan harus segera diperiksakan lebih lanjut.
"Kami menyampaikan pada semua masyarakat dan juga petugas kesehatan apapun yang menjadi gejala dari saluran pernafasan itu harus dikaji lebih detail. Dengan pemeriksaan yang ada di puskesmas, kalaupun ada kecurigaan nanti bisa dilakukan pemeriksaan lanjutan atau pemriksaan laboratorium," jelasnya.
Husnul juga menuturkan hingga saat ini virus HMPV belum memiliki vaksin, namun ia kembali menekankan Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan anjuran terkait mitigasi dan kewaspadaan untuk menanggulangi penyebaran virus ini. Husnul juga memastikan virus ini tidak tergolong mematikan, berdasarkan kajian yang dilakukan oleh kementerian.
"Kami tidak menyampaikan apakah virus ini berbahaya atau tidak. Tapi tetap kita harus waspada dan tidak menyepelekan," pungkasnya.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais