03 April 2025

Get In Touch

Tiga Ruang Kelas SDN Grudo 3 Ngawi Nyaris Ambrol, Siswa Akan Dipindah ke Masjid

Siswa kelas III SDN Grudo 3 Ngawi belajar dibawah ancaman robohnya atap ruang kelas. (Miftakul/Lenteratoday)
Siswa kelas III SDN Grudo 3 Ngawi belajar dibawah ancaman robohnya atap ruang kelas. (Miftakul/Lenteratoday)

NGAWI (Lentera) - Atap 3 ruang kelas di SDN Grudo 3 Ngawi nyaris ambrol. Pihak sekolah berencana memindahkan siswa untuk kegiatan belajar mengajar ke masjid. 

Atap ruang kelas yang kondisinya nyaris ambrol, diantaranya kelas I, II, dan III. Demi melindungi para siswa, pihak sekolah telah memasang tiang penyangga di masing-masing ruangan. 

Dua ruang kelas saat ini masih digunakan untuk KBM. Yakni ruang kelas III untuk 31 siswa kelas III, ruang kelas II untuk 25 siswa kelas I. Siswa kelas II sebanyak 12 orang, terpaksa harus belajar di ruang perpustakaan. Sementara satu ruang lainnya sudah dikosongkan karena dinilai berisiko tinggi jika tetap digunakan untuk KBM.

Kepala Sekolah SDN 3 Grudo, Sudarwati mengatakan, kerusakan pada atap ruang kelas telah terdeteksi sejak tahun 2022. Kemudian, sempat dilakukan perbaikan, namun kembali rusak di tahun 2024 kemarin.

"Tahun 2024 kemarin, waktu plafon dibuka, ternyata tiang nok, sampai kuda-kuda atap sudah rusak parah," kata Sudarwati, Jumat (7/2/2025).

Pihak sekolah sebenarnya telah berupaya mengajukan perbaikan ruang kelas. Akan tetapi, karena ada kesalahan dalam database dapodik, maka usulan perbaikan belum bisa terealisasi dalam waktu dekat.

Sudarwati mengaku khawatir dengan kondisi ruang kelas. Apalagi saat terjadi hujan lebat dan angin kencang. Pihak sekolah berencana memindahkan kegiatan belajar mengajar di masjid sementara waktu.

"Rencananya kegiatan belajar mengajar akan kami pindah ke masjid depan sekolahan," ucapnya.

Terpisah, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi, Zainal Fanani menyatakan bahwa pihaknya telah meninjau kondisi atap SDN Grudo 3. Kerusakan pada bangunan sekolah tersebut, masuk kategori rusak berat.

"Prioritas pertama menyelamatkan anak-anak terlebih dahulu, dengan memindahkan ruang kegiatan belajar mengajar," ujarnya.

Tahun ini, dinas akan melakukan survey ulang terkait sekolah yang kondisinya rusak berat. Zainal berharap, penganggaran bisa segera dilakukan, untuk merehabilitasi sekolah dengan kondisi rusak berat.

"Akan mengusulkan penganggaran melalui DAU. Karena DAK kita tahun ini, setelah terbitnya Inpres 1 tahun 2025 ada pemotongan sampai 50 persen," ucapnya.

Reporter: Miftakul FM/Co-Editor: Nei-Dya
 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.