Mudik Lebih Aman dan Nyaman, Pemkot Batu Siapkan Skema Rekayasa Lalin Hadapi Kepadatan Arus Lebaran 2025
BATU (Lentera) - Menghadapi lonjakan arus mudik dan wisatawan saat Lebaran 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu telah menyiapkan sejumlah skema rekayasa lalu lintas. Upaya ini bertujuan untuk memastikan kelancaran arus kendaraan, meminimalisir kemacetan dan memberikan kenyamanan bagi pemudik dan wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu, Hendry Suseno menegaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai instansi termasuk Polres Batu, untuk meningkatkan efektivitas pengamanan serta pengaturan lalu lintas selama periode mudik.
"Kami sudah menyiapkan berbagai sarana dan prasarana, termasuk rambu-rambu lalu lintas, serta tanda penunjuk arah. Selain itu, kendaraan operasional seperti mobil patroli dan kendaraan derek juga telah disiagakan di beberapa titik strategis untuk mengantisipasi kendala di lapangan," ujar Hendry, Rabu (26/3/2025).
Hendry mengatakan salah satu kebijakan baru yang diterapkan pada arus mudik tahun ini, adalah rekayasa lalu lintas di beberapa titik krusial. Menurutnya berdasarkan hasil koordinasi dengan Kapolres Batu, akan terdapat skema baru di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) di Jalan Suropati.
"Misalnya di pertigaan TMP Suropati, itu kalau dari atas, arah Jalan Sultan Agung ke kanan kan masuk ke Pesanggrahan, itu dibuat satu arah. Tetapi nanti lihat kepadatan arus lalinnya. Kalau kepadatannya sudah masuk di 5 Km/jam, nah itu berarti bisa diterapkan," jelasnya.
Lebih lanjut, Hendry menyampaikan berdasarkan hasil rapat koordinasi antara Gubernur dan Forkopimda se Jawa Timur, libur panjang Nyepi dan Lebaran 2025 berpotensi menambah arus kendaraan yang memasuki Kota Batu, baik dari jalur utama maupun jalur alternatif.
Untuk mengantisipasi kepadatan, Dishub bersama Polres Batu juga telah menyiapkan beberapa jalur alternatif. Bagi kendaraan dari arah Pendem yang hendak menuju pusat Kota Batu, dapat diarahkan melalui Kecamatan Junrejo menuju Jalan Hayam Wuruk. Sementara itu, bagi yang hendak keluar Kota Batu ke arah Surabaya, bisa mengambil rute melalui Kelurahan Temas, yang nantinya akan tembus ke Pendem.
"Imbauan saya, jangan takut ke Kota Batu. Karena kami dengan Polres, TNI, Garnisun, dan seluruh stakeholder terkait sudah sangat siap untuk menyambut dan mengamankan serta membuat nyaman pemudik dan wisatawan," pungkasnya.
Selain Dishub, Polres Batu juga telah memetakan delapan titik yang berpotensi mengalami kepadatan lalu lintas dan membutuhkan rekayasa. Kasatlantas Polres Batu, AKP Kevin Ibrahim, menjelaskan titik-titik tersebut meliputi kawasan Arhanud, Pendem, Jatim Park 2 dan 3, TMP Suropati, Simpang Empat Pesanggrahan, Simpang Tiga Bendo, dan San Terra Pujon.
"Misalnya, di Arhanud akan dipasang barrier di median jalan agar kendaraan tidak bisa langsung menyeberang ke Simpang Tiga Pendem. Kendaraan akan diarahkan belok kiri terlebih dahulu sebelum memutar," jelas Kevin.
Jika terjadi lonjakan kendaraan yang signifikan, Polres Batu juga mempertimbangkan penerapan skema contraflow maupun sistem satu arah. Namun, penerapan kebijakan ini akan bersifat situasional dan bergantung pada kondisi di lapangan.
Kevin menuturkan salah satu skenario contraflow yang paling mungkin diterapkan adalah di jalur Pendem hingga simpang tiga Jalan Dewi Sartika. Pada saat arus mudik, akan diberlakukan dua lajur naik dan satu lajur turun, sementara pada arus balik, dua lajur akan digunakan untuk turun dan satu lajur untuk naik.(ADV Diskominfo Kota Batu)
Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais