02 April 2025

Get In Touch

Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Pemkab Sidoarjo MoU dengan BPJS

Penandatanganan MoU antara Pemkab dan BPJS Ketenagakerjaan, terkait Sinergi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Pendopo Delta W
Penandatanganan MoU antara Pemkab dan BPJS Ketenagakerjaan, terkait Sinergi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Pendopo Delta W

SIDOARJO (Lenteratoday) – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus berkomitmen dalam menjamin kesejahteraan sosial bagi para pekerja, ini diwujudkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab dan BPJS Ketenagakerjaan terkait Sinergi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Pendopo Delta Wibawa pada, Rabu (26/3/2025).

MoU ini merupakan perpanjangan dari kerja sama sebelumnya dan menjadi bukti komitmen Pemkab Sidoarjo, dalam melindungi pekerja di sektor swasta maupun pemerintahan. Penandatanganan ini juga memperkuat langkah strategis dalam memperluas cakupan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, agar semakin banyak pekerja yang memperoleh perlindungan sosial.

Bupati Sidoarjo, H. Subandi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada BPJS Ketenagakerjaan, atas kerja sama yang telah berjalan dan manfaat yang dirasakan masyarakat.

“Kegiatan ini membuktikan bahwa visi dan misi pemerintah daerah telah berjalan dengan baik, sejak awal 2024 kami telah memasukkan RT/RW dalam program ini dan kini cakupannya diperluas untuk tenaga pendidik, nelayan, petani, perangkat desa, serta petugas BPBD,” ujarnya.

Bupati Subandi juga menegaskan bahwa Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Ketenagakerjaan, akan terus berupaya memastikan seluruh pekerja mendapatkan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.

“Perusahaan-perusahaan harus menganggarkan biaya untuk mendaftarkan pekerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan, dengan adanya jaminan ini pekerja yang mengalami kecelakaan kerja bisa memperoleh perlindungan yang layak,” tambahnya.

Bupati mengingatkan bahwa jika seorang pekerja mengalami kecelakaan kerja atau meninggal dunia, keluarga yang ditinggalkan khususnya anak-anak akan memperoleh santunan. Sebagai langkah lanjutan, Pemkab Sidoarjo akan berkomunikasi dengan perusahaan-perusahaan yang belum memberikan jaminan BPJS Ketenagakerjaan bagi karyawannya.

“Nanti kita akan ajak komunikasi melalui coffee morning agar visi dan misi ini bisa berjalan dengan baik. Di Sidoarjo ada sekitar 7.000 perusahaan. Jika semua bersinergi, kita bisa memberikan perlindungan yang lebih luas kepada para pekerja,” tegasnya.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Sidoarjo, Arie Fianto Syofian menjelaskan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan bentuk sinergi antara BPJS Ketenagakerjaan dan Pemkab Sidoarjo, dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja serta mengurangi risiko kemiskinan baru akibat kecelakaan kerja. Selama tiga tahun terakhir, BPJS Ketenagakerjaan telah menyalurkan santunan kepada 157.000 peserta dengan total nilai Rp 1,3 triliun. Selain itu, sebanyak 4.072 anak pekerja menerima beasiswa dengan total Rp 11 miliar. 

Pada tahun 2024, BPJS Ketenagakerjaan telah menyalurkan santunan kepada 12.452 peserta senilai Rp 188 miliar, serta memastikan beasiswa untuk 1.585 anak senilai Rp4,2 miliar dari jenjang TK hingga perguruan tinggi.

Pemkab Sidoarjo juga telah menganggarkan Rp 15 miliar dalam APBD 2025, untuk membiayai kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bagi tenaga kerja sektor formal dan informal. Program ini mencakup tenaga honorer pemda, guru, tenaga pendidikan, kepala desa, perangkat desa, BPBD, ketua RT, serta kader masyarakat.

“Dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) juga digunakan untuk memberikan proteksi kepada 13.249 pekerja rentan, termasuk guru PAUD, petani, dan nelayan, dengan anggaran Rp2,7 miliar. Hingga kini, 113 orang telah menerima santunan sebesar Rp171 juta,” jelas Arie.

Ia juga menambahkan bahwa pemain dan pelatih sepak bola di Sidoarjo kini ikut memperoleh perlindungan jaminan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Ketenagakerjaan siap mendukung Pemkab Sidoarjo dalam mencapai visi dan misi daerah, termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.

“Kami akan terus berkolaborasi dengan OPD terkait untuk memastikan seluruh pekerja, baik di sektor formal maupun informal, memperoleh perlindungan yang layak,” katanya.

Reporter : Anto/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.