03 April 2025

Get In Touch

Gegara Perang Tarif Trump, Harga Emas Dunia Melesat Tertinggi dalam 39 Tahun

Ilustrasi emas batangan. Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS
Ilustrasi emas batangan. Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS

JAKARTA (Lentera) - Harga emas dunia kembali mencetak rekor baru dengan tembus di atas USD 1.300 per ons. Ini menjadi yang tertinggi secara kuartalan sejak 1986 atau dalam 39 tahun terakhir yang dipicu oleh kebijakan Presiden AS Donald Trump yang akan segera mengumumkan kebijakan perang tarif pada Selasa (2/4/2025). 

Mengutip dari Reuters, Senin (1/4/2025) pukul 10:38 WIB, harga emas spot mencapai USD 3.144,29 per ons atau naik 21,24 poin (0,68 persen). Sementara untuk harga emas kontrak berjangka AS naik 1,2 persen ke posisi USD 3.150,30. 

"Ketidakpastian yang terus berlanjut mengenai perang tarif telah mempengaruhi pasar saham dan membawa gelombang pembelian aset safe haven ke pasar emas," kata Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, David Meger. 

Trump diperkirakan akan mengumumkan tarif timbal balik pada 2 April 2025, sementara tarif untuk industri otomotif akan berlaku mulai 3 April 2025. Dia juga mengatakan akan memberlakukan tarif sekunder sebesar 25-50 persen pada pembeli minyak Rusia jika Presiden Vladimir Putin tak segera hentikan serangan ke Ukraina. 

Sepanjang tahun ini, harga emas telah naik sekitar 18 persen, setelah melonjak lebih dari 27 persen pada 2024. Kenaikan ini didukung oleh kebijakan moneter yang mendukung, aksi beli besar-besaran dari bank sentral, serta meningkatnya permintaan untuk exchange-traded funds (ETF). 

Secara teknikal, Relative Strength Index(RSI) emas berada di atas 77, menunjukkan kondisi pasar yang overbought. Namun, analis mengatakan bahwa momentum kenaikan harga emas saat ini telah menentang logika standar terkait posisi harga.

Bank-bank besar di Wall Street telah menaikkan proyeksi harga emas mereka dengan alasan ketegangan perang dagang dan permintaan kuat dari bank sentral. Goldman Sachs memperkirakan harga emas dapat melampaui USD 4.500 dalam 12 bulan ke depan jika kondisi pasar menjadi makin tidak pasti. 

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

 

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.