Awas Learning Loss! Disdikbud Kota Malang Minta Orang Tua Jaga Ritme Belajar Anak Saat Libur Lebaran

MALANG (Lentera) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang mengimbau para orang tua untuk aktif mendampingi anak-anaknya selama masa libur Lebaran ini. Pendampingan tersebut perlu dilakukan guna mencegah terjadinya learning loss.
Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, menegaskan peran orang tua sangat penting dalam mengatur keseimbangan antara waktu bermain dan belajar anak di rumah. Menurutnya, libur bukan berarti anak-anak boleh lepas dari rutinitas akademik.
"Intinya bagaimana anak-anak tetap bisa belajar meskipun sedang berada di rumah. Pendampingan orang tua ini sangat penting agar mereka tidak mengalami learning loss," ujar Suwarjana, Selasa (1/4/2025).
Dijelaskannya, selama masa liburan guru tidak dapat mengawasi aktivitas belajar siswa secara langsung. Oleh karena itu, langkah pencegahan paling nyata yang dapat dilakukan sekolah adalah dengan memberikan tugas atau pekerjaan rumah.
"Guru sudah memberikan tugas individu kepada siswa, terutama karena ini libur Lebaran. Kalau libur tahun ajaran biasanya lebih banyak tugas kelompok," katanya.
Pada tahun ini, menurutnya libur sekolah dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 2025 berlangsung lebih lama dari sebelumnya. Diketahui, pemerintah pusat telah menetapkan jadwal libur bagi sekolah, madrasah, dan satuan pendidikan keagamaan mulai 21-28 Maret dan 2-8 April 2025.
Dengan durasi libur yang lebih lama, Suwarjana menilai risiko learning loss semakin tinggi jika anak-anak tidak tetap terhubung dengan kegiatan akademik.
"Learning loss ini terjadi ketika anak terlalu asyik dengan dunianya sendiri. Mereka bisa saja lebih banyak bermain dan melupakan waktu belajar. Jika dibiarkan, ini akan berpengaruh saat mereka kembali ke sekolah," jelasnya.
Ia menambahkan, libur panjang sering kali membuat anak-anak terbiasa dengan pola bebas tanpa struktur, sehingga ketika kembali ke sekolah mereka mengalami kesulitan dalam menangkap pelajaran.
"Jangan sampai ketika masuk sekolah nanti, anak-anak justru mengalami kesulitan menerima pelajaran karena terlalu lama tidak berlatih. Peran orang tua dalam pengawasan dan pendampingan sangat penting," tegasnya.
Ia menyarankan agar orang tua menciptakan suasana belajar yang menyenangkan di rumah, misalnya dengan membaca bersama, mengajak anak berdiskusi, atau memberikan tantangan edukatif yang menarik. Selain itu, pembatasan waktu bermain gadget juga perlu dilakukan agar anak tetap memiliki keseimbangan antara hiburan dan belajar. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu