16 April 2025

Get In Touch

Antisipasi Malam Suro, 1.060 Aparat Gabungan Akan Lakukan Penyekatan di 8 Titik

Antisipasi Malam Suro, 1.060 Aparat Gabungan Akan Lakukan Penyekatan di 8 Titik

Madiun - Dalam rangka antisipasi terjadinya gesekan antar perguruan pencak silat di malam 1 Suro. Polres Madiun mengadakan apel gelar pasukan. Rencananya, 1.060 personil dari gabungan TNI, Polri, Satpol PP dan BPBD akan diterjunkan.

Berdasarkan pantauan Lenteratoday.com, dalam amanat ketika apel, Dandim 0803, Letkol Czi Nur Alam Sucipto meminta semua personil melaksanakan tugas dengan humanis tanpa mengurangi wibawa. Dia berharap agar petugas di lapangan dapat mengutamakan faktor keamanan dengan menjaga keamanan diri, tim dan perlengkapan.

"Seminimal mungkin, kita kondisikan adanya accident di lapangan. Kita lakukan secara humanis, kita himbau secara kekeluargaan, dengan rasa persaudaraan kita, tanpa mengurangi ketegasan kita. Yang terpenting perhatikan faktor keamanan. Karena seberhasil apapun, tetapi faktor keamanan kita, baik keamanan diri, personil dan kelengkapan itu yang harus kita jaga," tegasnya pada Selasa (19/08/2020).

Ketika diwawancarai, Letkol Czi Nur Alam mengatakan bahwa apel gelar pasukan Suran dan Suran Agung merupakan bukti kesiapan Pemerintah, TNI dan Polri dalam mengamankan kegiatan 1 Muharam.

Perlu diketahui perayaan nantinya akan berbeda dengan tahun lalu. Karena pelaksanaannya akan diadakan di setiap ranting untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Nantinya setiap ranting, kita menurunkan pasukan dari TNI-Polri untuk memantau pelasanaan protokol kesehatannya. Kita sebagai aparat wajib mengingatkan. Kita tidak ingin ada yang terkena atau terdampak, sehingga vaksin yang paling penting adalah 3 kegiatan itu, pakai masker, mencuci tangan, dan jaga jarak," kata Nur.

Kapolres Madiun, Eddwi Kurniyanto mengatakan bahwa menyiapkan pasukan gabungan tersebut dalam rangka pengamanan antisipasi terjadinya gesekan antar perguruan. Rencanya pasukan akan dibagi di delapan titik penyekatan, yakni pintu-pintu masuk perbatasan.

"Antisipasi untuk kejadian yang tidak diinginkan. Terutama di kantong-kantong atau basis-basis perguruan yang sering terjadi pergesekan. Itu kita siapkan personil baik dari TNI dan Polri, supaya tidak ada kejadian pelemparan atau provokasi dari masing-masing perguruan. Dari masing-masing penyekatan itu kita kasih 100 personil," jelas Eddwi.

Ia menghimbau, agar di tengah wabah korona, masyarakat tidak melakukan kegiatan yang menyebabkan kerumunan massa. Karena aparat keamanan akan melakukan tindakan tegar bagi pelanggar.

"Ini masih situasi pandemi Covid. diharapkan tidak melakukan kegiatan yang menyebabkan kerumunan massa. Tindakan tegas, yang jelas akan kita tindak tegas apabila ada masyarakat ataupun warga yang melakukan tindakan-tindakan anarkis dan memprovokasi. Yang jelas akan kita tindak tegas," kata Eddwi. (Ger)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.