
TRENGGALEK (Lentera) – Kabupaten Trenggalek membuka peluang emas bagi warganya untuk bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Korea Selatan dan Jepang melalui kesepakatan kerja sama yang diteken Bupati Mochamad Nur Arifin bersama perwakilan Korea Selatan, Lee Kyeong Youn, PT Intersolusi Indonesia, dan BPR Jwalita. Kerja sama ini menjamin kemudahan akses tanpa biaya awal bagi calon PMI, sekaligus memastikan perlindungan dan pelatihan yang memadai.
Bupati yang akrab disapa Mas Ipin menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk membantu masyarakat meraih peluang kerja di luar negeri tanpa khawatir soal biaya. "Mereka ini pahlawan devisa. Kita pastikan mereka tidak tertipu atau keluar uang besar di awal. Makanya, BPR Jwalita menanggung biaya awal, dan PT Intersolusi menyiapkan pelatihan hingga penempatan," kata Mas Ipin, Sabtu (12/4/2025).
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Pemkab Trenggalek tetap fokus menciptakan lapangan kerja lokal, namun tidak menutup peluang untuk penghasilan lebih baik di luar negeri. "Kita ciptakan pekerjaan di sini, tapi kalau ada kesempatan di luar dengan bayaran lebih tinggi, kita dukung penuh," tambahnya.
Di sisi lain, Lee Kyeong Youn, Direktur Utama PT Solusi Terampil Global, mengungkapkan antusiasmenya terhadap potensi Trenggalek. "Saya sangat menyukai Trenggalek. Anak-anak di sini bersedia belajar bahasa Korea sebelum berangkat, ini memudahkan mereka bekerja di Korea dengan biaya lebih hemat," ujar Mr. Lee.
Ia optimistis program ini akan membawa dampak besar. "Kalau sukses, pekerja dari Trenggalek akan mengirim uang ke kampung halaman. Trenggalek akan maju, dan Indonesia juga akan lebih kuat. Itu harapan saya," pungkasnya.
Dengan fasilitasi ini, Trenggalek tidak hanya membuka pintu menuju kesejahteraan bagi calon PMI, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai daerah yang peduli pada masa depan tenaga kerjanya. (*)
Reporter: Herlambang
Editor : Lutfiyu Handi