25 April 2025

Get In Touch

Waspadai Rosacea, Peradangan Kulit Kronis

Ilustrasi kondisi kulit rosacea (spamedica.com)
Ilustrasi kondisi kulit rosacea (spamedica.com)

SURABAYA (Lentera) - Wajah bisa memerah karena berbagai hal, seperti cuaca yang panas atau konsumsi makanan yang panas dan/atau pedas.

Namun, wajah yang memerah juga bisa disebabkan oleh peradangan kulit. Kondisi ini disebut rosacea. 

Rosacea merupakan salah satu penyakit kulit yang umum terjadi pada wanita kisaran usia 30 hingga 50 tahun.

Penyakit ini dapat menyebabkan kulit pada bagian hidung, pipi, dagu, dan dahi menjadi kemerahan.

Selain itu, rosacea mungkin juga dapat menimbulkan benjolan kecil, merah, dan berisi nanah. 

Gejala-gejala penyakit kulit tersebut bisa berlangsung selama berminggu-minggu sampai berbulan-bulan, kemudian hilang untuk sementara waktu.

Kondisi ini juga sering disalah-artikan sebagai jerawat atau masalah kulit lainnya.

“Rosacea itu sebenarnya penyakit peradangan yang biasanya ditemukan di kulit wajah, tapi juga bisa kena sampai ke leher, dada, hidung, dan mata,” papar dr Nani Kumala Dewi, Sp.DVE dalam acara Dermalogia Clinic bertajuk “Rosacea Awareness Month and Kartini Day” di Neighborhood Resto, Jakarta, dikutip pada Minggu (20/4/2025).

Menurut dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Siloam Hospitals Kebon Jeruk dan Dermalogia Clinic Senopati ini, kulit memerah disebabkan oleh pembuluh darah yang mudah membesar. 

Namun, kemerahan yang terjadi berbeda dengan kondisi ketika seseorang terpapar udara yang terlalu panas, memakan atau minum sesuatu yang terlalu panas dan/atau pedas, serta karena malu.

“Biasanya, merahnya rosacea berangsung lebih lama. Bisa dalam hitungan minggu, bulan, bahkan tahunan,” tutur Nani. 

Lebih lanjut, kemerahan karena rosacea disertai kondisi penyerta seperti sensasi panas dan tertusuk-tusuk (stinging effect). 

Jika kondisi ini dibiarkan terus berlanjut, lama-lama kulit mengalami penguapan air yang meningkat. Alhasil, kulit menjadi kering dan keluhan gatal mulai muncul. 

Penyebab rosacea 

Sampai saat ini, penyebab rosacea belum diketahui, kecuali adanya andil dari faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup pengidap rosacea. 

“Penyebabnya memang sampai sekarang masih belum jelas, tapi ada banyak triggering factors yang mana setiap pasien berbeda-beda. Ada yang rosacea muncul karena cuaca, misalnya terlalu panas atau terlalu dingin,” jelas Nani. 

Bisa pula rosacea muncul karena makanan pedas dan panas, serta makanan fermentasi seperti keju dan yogurt. Kemudian adalah kopi dan minuman lainnya yang terlalu panas. 

Bahkan, produk perawatan wajah dan rambut juga bisa memunculkan rosacea. Ini karena mereka mengandung alkohol, menthol, SLS, atau acid tertentu.

“Ada juga faktor seperti depresi, stres, dan kecemasan. Misalnya seperti kurang tidur karena stres, besoknya bisa muncul kemerahan. Dan begitu muncul kemerahan, terjadinya lama,” kata Nani. 

Cara mengatasi rosacea 

Cara paling ampuh dalam mengatasi rosacea adalah dengan menghindari faktor pemicu rosacea. Untuk mengetahuinya, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit. 

Ketika sudah mengetahuinya, pengobatannya cukup simpel untuk wajah yang kondisinya baru memerah, yakni menggunakan produk perawatan wajah mendasar. 

Kamu hanya perlu menggunakan moisturizer dan sabun cuci muka yang gentle. Kemudian, pakai sunscreen jenis mineral, bukan chemical. 

“Kalau ternyata belum hilang, harus konsultasi karena harus langsung penanganan,” pungkas Nani.

Komplikasi Rosacea

Jika tidak tertangani dengan baik, ada beberapa risiko komplikasi yang dapat terjadi akibat kondisi ini, seperti:

Rhinophyma

Merupakan kondisi kulit hidung yang menjadi sangat memerah, bengkak dan lembek.

Kondisi ini muncul akibat pembesaran kelenjar sebaceous (kelenjar minyak). Beberapa pria ternyata rentan terhadap komplikasi ini. 

Konjungtivitis

Kondisi ini merupakan peradangan pada konjungtiva (selaput mata). Konjungtivitis akan menimbulkan beberapa gejala.

Contohnya seperti mata merah di satu atau kedua mata, terasa gatal, hingga mata yang terasa sakit atau terbakar. 

Selain menimbulkan komplikasi pada kulit, kondisi ini juga dapat menimbulkan komplikasi berupa tekanan emosional.

Hal ini dapat dipicu oleh menurunnya rasa kepercayaan diri terkait kondisi dan penampilan kulit.

Faktor Risiko Rosacea

Siapa pun sebenarnya bisa mengalami rosacea. Namun, seseorang mungkin akan lebih berisiko terkena penyakit kulit ini bila memiliki faktor-faktor berikut:

Riwayat keluarga

Orang yang memiliki riwayat keluarga mengidap kondisi ini lebih rentan memilikiny. 

Usia

Kondisi ini lebih rentan menyasar orang dewasa, terutama mereka yang di atas 30 tahun. 

Jenis kulit

Pemilik tipe kulit yang cerah atau cenderung kemerahan lebih rentan terkena rosacea. 

Paparan matahari

Terpapar sinar matahari secara berlebihan bisa memicu atau malah memperburuk kondisi ini.

Jenis kelamin

Baik pria maupun wanita sama-sama rentan mengalami kondisi ini. Namun, wanita cenderung mengalaminya lebih parah. 

Cuaca ekstrem

Perubahan cuaca yang ekstrem, seperti angin kencang, dingin atau panas dapat memicu masalah kulit ini. 

Stres

Seorang yang mengalami stres fisik maupun emosional lebih rentan daripada yang lain. 

Konsumsi makanan atau minuman tertentu

Makanan pedas, minuman panas, alkohol, dan makanan yang mengandung histamin dapat memicu atau memperburuk gejala rosacea.

Aktivitas fisik yang intens

Olahraga berat atau aktivitas fisik yang intens dapat menyebabkan kemerahan wajah 

Riwayat peradangan kulit

Jika kamu pernah mengalami peradangan kulit, seperti dermatitis, risiko rosacea akan meningkat. 

Pemakaian steroid topikal

Penggunaan steroid jangka panjang atau berlebihan pada wajah dapat memicu rosacea atau memperburuknya.

Merokok

Menjadi perokok aktif atau pasif bisa meningkatkan risiko kondisi ini.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber
 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.