24 April 2025

Get In Touch

Dinsos Kota Malang Hanya Alokasikan Tiga Kuota Vasektomi Gratis pada 2025, Siap Ajukan Tambahan ke Pemprov

(Ilustrasi) Tindakan vasektomi. (foto:ist/dok.alodokter.com)
(Ilustrasi) Tindakan vasektomi. (foto:ist/dok.alodokter.com)

MALANG (Lentera) - Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang, hanya mengalokasikan tiga kuota vasektomi gratis bagi masyarakat pada tahun 2025 ini. 

Hal ini disebabkan rendahnya minat warga Kota Malang, terhadap program Keluarga Berencana (KB) jenis metode operasi pria (MOP) tersebut dari tahun-tahun sebelumnya. Meski begitu, Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito mengatakan bagi masyarakat yang tertarik untuk mendapatkan layanan ini, maka dapat diusulkan kuota tambahan melalui pengajuan ke provinsi.

"Jadi memang minat untuk KB jenis vasektomi di Kota Malang ini kurang. Artinya, rendah kalau dibanding jenis kontrasepsi lainnya, misalnya kondom, metode operasi wanita (mow), IUD, dan lain-lain," ujar Donny saat dikonfirmasi, Senin (21/4/2025).

Donny menjelaskan pada tahun 2025 hanya tersedia tiga kuota vasektomi gratis dari Dinsos Kota Malang, dua di antaranya sudah terlayani sehingga kini hanya tersisa satu kuota yang masih bisa dimanfaatkan.

Namun, ia menegaskan masyarakat tetap memiliki kesempatan untuk mendapatkan layanan vasektomi tambahan secara gratis. Pihaknya mengaku siap memfasilitasi pengajuan kuota tambahan ke Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, jika ada masyarakat yang berminat.

"Kalau ada yang mau divasektomi di luar kuota itu, tetap bisa kami bantu ajukan ke provinsi. Selama ini biasanya disetujui," katanya.

Rendahnya kuota tahun ini, lanjut Donny bukan tanpa alasan. Hal itu merupakan cerminan dari tren tahun-tahun sebelumnya yang menunjukkan sangat sedikitnya warga, yang memilih MOP sebagai metode kontrasepsi. 

Tahun 2024 lalu, misalnya, hanya dua kuota vasektomi yang diusulkan pada Pemprov. "Daripada sudah terlalu dianggarkan tapi tidak dimanfaatkan, kami sesuaikan saja dengan kondisi lapangan. Kalau memang ada peningkatan permintaan, ya tinggal kami ajukan lagi ke provinsi," jelas Donny.

Sebaliknya, metode kontrasepsi lain seperti MOW justru menunjukkan tren permintaan yang tinggi. Pada tahun 2024 kemarin, Dinsos awalnya mendapat jatah 62 peserta MOW, namun kemudian meminta tambahan hingga total menjadi 70 peserta. Sementara untuk tahun 2025 ini, sudah ada 64 calon akseptor MOW yang mengajukan.

Lebih lanjut, Donny menyebut, minimnya peminat vasektomi kemungkinan besar disebabkan oleh masih rendahnya pemahaman masyarakat. Selain belum sepopuler metode lain, sebagian masyarakat juga menganggap vasektomi sebagai pilihan "terakhir" bagi pria yang sudah tidak ingin memiliki keturunan.

Untuk diketahui, dari data per Maret 2025, jumlah pasangan usia subur (PUS) di Kota Malang tercatat sebanyak 106.867. Dari jumlah tersebut, sebanyak 66.017 atau sekitar 61,77 persen telah menjadi peserta KB aktif.

Donny menambahkan, tren peserta KB aktif menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu, seiring dengan gencarnya sosialisasi dan pembinaan yang dilakukan oleh Dinsos bersama kader KB di setiap kelurahan. "Target tahun ini, yaitu capaian 65 persen PUS menjadi peserta KB aktif, dan kami optimis itu bisa tercapai," imbuhnya.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.