24 April 2025

Get In Touch

Fakta MSG Dibongkar Lewat Demo Masak

Perkumpulan Pabrik Mononatrium Glutamat dan Asam Glutamat Indonesia ( P2MI) berkolaborasi dengan Master-Kichen MamaSuka pada Kamis (17/4/2025) me
Perkumpulan Pabrik Mononatrium Glutamat dan Asam Glutamat Indonesia ( P2MI) berkolaborasi dengan Master-Kichen MamaSuka pada Kamis (17/4/2025) me

JAKARTA (Lentera) - Apakah kamu pernah bertanya-tanya tentang micin, vetsin, atau garam Cina? Ketiganya sebenarnya merujuk pada zat yang sama, yaitu monosodium glutamat (MSG), senyawa yang sudah lama hadir di dapur kita. MSG pertama kali ditemukan pada tahun 1908 oleh Profesor Kikunae Ikeda dari Jepang, dan ternyata, senyawa ini menyimpan banyak fakta menarik yang jarang diketahui!

Siapa sangka, bahan ini awalnya diekstrak dari kaldu rumput laut, kini, proses produksinya lebih canggih, yaitu melalui fermentasi bahan alami seperti pati jagung, gula bit, atau tetes tebu. 

Prosesnya mirip dengan pembuatan kecap atau yoghurt. Hebatnya, baik MSG alami maupun sintetis, secara kimiawi nyaris tak berbeda.

Melliana Eka S,Tr,Gz selaku Ahli Gizi dari Healthy Go Catering mengatakan makanan bergizi itu merupakan suatu makanan yang seimbang dari mulai kecukupan protein, karbohidrat, serta keseimbangan rasa yang di dapat dari bahan pangan tambahan seperti MSG, karena makanan yang di konsumsi jangan sampai terasa hambar sehingga membuat orang yang menyantapnya tidak selera.

Oleh karena itu dibutuhkan bahan pangan tambahan berupa MSG yang dapat memberikan rasa gurih serta membuat orang lebih lahap dalam menyantapnya, "makanan yang bergizi itu tidak hanya sekedar untuk memenuhi semua kebutuhan tubuh, tapi mengabaikan rasa, karena dari rasa itu segala komponen makanan dapat dirasakan oleh lidah dan menambah selera orang itu". Ujar Eka

MSG bersifat “self limiting”, penambahan berlebihan menimbulkan rasa tidak enak manusia mampu secara otomatis membatasi kebutuhan MSG, jika berlebihan akan menimbulkan rasa yg tidak disukai dengan sendirinya. Tidak ada satu pun makanan yg terbaik atau terburuk, yang ada hanyalah porsi yang tepat atau tidak.

Masyarakat harus mulai memahami bahwa MSG adalah bumbu rasa umami yang terdiri dari Sodium, Asam Glutamat dan Air. Menurut lembaga keamanan pangan dunia (JECFA-FAO/WHO) dan nasional(BPOM/Kemenkes) MSG aman dikonsumsi. Berbagai penelitian pada manusia terbukti MSG tidak memberatkan beberapa kondisi penyakit.

Dalam Jurnal Mutu Pangan Vol. 1(2) :83-90, 2014 disebutkan bahwa Penggunaan bumbu umami dapat meningkatkan asupan gizi pasien TBC dan mempercepat penyembuhan penyakit. Hal ini memperkuat penelitian sebelumnya dari The American Journal of Clinical Nutrition edisi Vol 90, September 2009 tentang Uji Klinis Glutamat untuk Peningkatan Gizi dan Kesehatan pada Lansia di Jepang.

Ajak Masyarakat Pahan Tentang MSG

Agar tidak salah persepsi lagi mengenai MSG, Perkumpulan Pabrik Mononatrium Glutamat dan Asam Glutamat Indonesia atau disingkat P2MI berkolaborasi dengan Master-Kichen MamaSuka pada kamis (17/4/2025) menyelenggarakan  sharing sesion yang dikombinasikan dengan acara demo masak yang mengambil tema “MSG : Bikin Halal Bi Halal Mu Makin Epic”, menguak rahasia MSG

Dalam acara tersebut, para pakar membahas secara obyektif dan faktual tentang MSG dan manfaatnya bagi tubuh manusia. Sekaligus menjelaskan berbagai mitos yang berkembang di masyarakat Indonesia, tentang MSG alias Micin alias Vetsin, tentang penyedap masakan, yang sering kita temui, saat menikmati makanan Bakso, Mie Ayam, Nasi Goreng serta berbagai jenis makanan lainnya. Seperti kita ketahui bahwa MSG telah digunakan selama lebih dari satu abad untuk meningkatkan dan menyeimbangkan rasa gurih dalam makanan.

Satria Gentur Pinandita memaparkan serta menerangkan bagaimana MSG itu merupakan bahan tambahan pangan alami yang diproduksi dengan teknologi fermentasi dengan  menggunakan baku baku utama tetes tebu.

"MSG dapat memberikan rasa Umami atau gurih pada masakan yang berkuah serta mampu mengurangi penggunaan garam sehingga masakan tersebut akan lebih sehat". Ucap Satria.

Dalam acara cooking class dan demo masak juga diajarkan mengenai penggunaan MSG yang tepat, seperti menu hari ini adalah bagaimana membuat masakan berkuah seperti sup iga, dipandu oleh chef Rama dan Chef Andre memberikan pelajaran dari mulai perebusan daging hingga pemberian bumbu yang tepat.

"Saya berharap pemerintah ikut berperan aktif dari mulai hulu hingga hilir dari mulai lahan pertanian tebu hingga pabrik yang mengolah tebu itu menjadi bahan dasar dari industri pangan maupun industri lainnya, karena kebutuhan akan tebu ini dan turunannya masih sangat banyak terutama bagi industri pangan dimana MSG itu dihasilkan dari produk alami, serta Pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dapat memberikan edukasi bahwa produk MSG itu sangat aman untuk dikonsumsi", tutup Satria.

Mitos dan Fakta Seputar MSG

Beredar banyak mitos seputar MSG. Salah satu yang paling populer adalah 'Chinese Restaurant Syndrome', yang mengaitkan MSG dengan sakit kepala atau pusing. Namun, hingga kini, belum ada bukti ilmiah yang kuat untuk mendukung klaim tersebut.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) dan badan kesehatan lainnya telah menyatakan MSG aman dikonsumsi dalam jumlah wajar. Jadi, jangan mudah terpengaruh oleh mitos yang belum terbukti kebenarannya, ya!

Meskipun aman, tetap perlu bijak mengonsumsi MSG. Reaksi alergi memang bisa terjadi pada sebagian orang, meskipun jarang. Jika kamu merasakan gejala tertentu setelah mengonsumsi makanan tinggi MSG, segera konsultasikan dengan dokter.

Konsumsi MSG yang Sehat dan Bijak

Kunci utama menikmati manfaat MSG adalah mengonsumsinya secara bijak dan seimbang. Perhatikan label makanan dan batasi asupan MSG harian. Jangan sampai berlebihan, ya!

Ingat, MSG adalah penambah rasa yang aman dan efektif jika digunakan dengan tepat. Jangan sampai mitos yang beredar membuat kita takut untuk menikmati kelezatan makanan yang diolah dengan MSG.

Jika kamu memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut tentang MSG, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Mereka akan memberikan informasi dan panduan yang tepat untukmu.

Kesimpulannya, MSG adalah senyawa yang aman dan efektif jika dikonsumsi secukupnya. Dengan pemahaman yang tepat, kita dapat menikmati kelezatan makanan tanpa perlu khawatir berlebihan. 

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.