25 April 2025

Get In Touch

Gempa Dahsyat Magnitudo 7 hingga 7,2 Ancam Istanbul di Masa Depan

Warga berlarian keluar rumah dan gedung, saat gempa bumi di Istanbul, Turki pada 23 April 2025. (foto:ist/Ant/Xinhua)
Warga berlarian keluar rumah dan gedung, saat gempa bumi di Istanbul, Turki pada 23 April 2025. (foto:ist/Ant/Xinhua)

ISTANBUL (Lentera) - Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 yang mengguncang Istanbul, Turki pada, Rabu (23/4/2025), menjadi pertanda awal gempa lebih dahsyat berkekuatan M 7 hingga 7,2 yang diperkirakan terjadi pada 2045-2075.

Hal itu dikatakan seismolog Turki, Ahmet Ercan kepada RIA Novosti mengutip Antara, Kamis (24/4/2025).

"Gempa pada Rabu kemarin adalah peringatan atau semacam pemanasan bagi gempa magnitudo 7–7,2 yang diperkirakan akan terjadi di wilayah Thrace Timur," katanya.

Ercan menambahkan bahwa sumber gempa di masa datang itu, diperkirakan berada pada kedalaman yang sama 7–13 kilometer di bawah permukaan tanah, tetapi guncangannya bisa mencapai 22 kali lebih kuat.

"Berdasarkan penelitian saya, gempa besar itu bakal terjadi antara tahun 2045 dan 2075," paparnya.

Warga Istanbul yang rumahnya dibangun setelah aturan pembangunan diperketat pada 1999, dan berdiri di atas tanah yang stabil tidak usah terlalu khawatir, kata Ercan.

Patahan Anatolia Utara membentang di sepanjang wilayah utara Turki, dan salah satu cabangnya melewati Laut Marmara dekat garis pantai Istanbul. Kondisi tersebut, membuat kota itu berisiko tinggi mengalami gempa besar.

Sebelumnya, Kantor Wali Kota Istanbul memperkirakan bahwa gempa berkekuatan magnitudo 7,5 bisa menghancurkan sedikitnya 90.000 bangunan, menyebabkan 4,5 juta orang kehilangan tempat tinggal, dan menyebabkan kerugian hingga lebih dari $325 miliar (sekitar Rp 5.476,5 triliun).

Pada Rabu (23/4/2025), badan penanggulangan bencana Turki melaporkan bahwa gempa berkekuatan M 6,2 telah mengguncang Istanbul dan diikuti oleh gempa susulan.

Menteri Kesehatan Turki, Kemal Memisoglu menyatakan bahwa di kota itu, hampir 240 orang mengalami luka-luka, sebagian besar akibat terjatuh karena panik selama gempa.

Editor: Arief Sukaputra

 

 

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.