27 April 2025

Get In Touch

Lewat "Ngintip Casting" Talent Agency di Malang Gencar Edukasi Publik Perangi Casting Abal-abal

(kiri) Founder dan owner Amour Management, Natalia Cahyani. (kanan) Pamflet acara Ngintip Casting. (dok. Natalia Cahyani)
(kiri) Founder dan owner Amour Management, Natalia Cahyani. (kanan) Pamflet acara Ngintip Casting. (dok. Natalia Cahyani)

MALANG (Lentera) - Meningkatnya praktik penipuan berkedok casting film di wilayah Malang mendorong Amour Management menggelar acara bertajuk Ngintip Casting. Melalui kegiatan ini, sang founder, Natalia Cahyanti, ingin membuka mata publik tentang prosedur casting yang profesional dan bebas biaya.

Menjamurnya praktik casting abal-abal di Malang menjadi perhatian serius para pelaku industri film yang benar-benar berkompeten. Salah satunya adalah Natalia Cahyanti, founder sekaligus owner Amour Management yang telah berkecimpung di dunia agensi talent sejak 2019. 

Melihat tren casting abal-abal dalam proses perekrutan talent kian marak, ia pun terpanggil untuk bertindak.

"Maraknya penipuan berkedok casting ini sudah saya lihat sejak pertama kali terjun ke dunia film pada 2019. Dulu tidak sesanter sekarang, tapi belakangan ini praktiknya semakin terbuka dan masif," ujar Natalia, Sabtu (26/4/2025). 

Natalia yang juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai Production House (PH) besar di Jakarta melalui Asosiasi Casting Indonesia (ACI) dan Badan Perfilman Indonesia (BPI) itu menegaskan, dalam standar operasional prosedur (SOP) casting film yang sah, tidak ada pungutan biaya dalam bentuk apa pun.

"Casting film itu tidak pernah dipungut biaya. Bahkan untuk pembelian formulir, kaos, merchandise, atau foto sekalipun, tidak diperbolehkan memungit biaya. Kalau ada yang memungut, bisa dipastikan itu abal-abal dan bukan dari PH besar," tegasnya.

Kondisi ini menjadi latar belakang Amour Management menggelar acara Ngintip Casting yang akan dikemas dalam bentuk workshop dan edukasi publik. 

Fokus utamanya adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama calon talent, agar tidak tertipu oleh oknum-oknum yang mencari keuntungan pribadi.

"Selama ini, masyarakat kurang mendapat edukasi bahwa casting film yang resmi itu seharusnya gratis. Di sisi lain, antusiasme masyarakat Malang untuk terjun ke dunia film tinggi, dan ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.

Ia juga menyebutkan, agensi resmi seperti sejatinya tidak mengambil keuntungan dari proses casting. Pendapatan baru diperoleh jika talent yang mereka kirimkan terpilih dan mendapat kontrak dari PH. Sistem ini pun transparan dan sesuai dengan mekanisme industri.

Salah satu kendala yang dihadapi adalah stigma yang sudah terbentuk di masyarakat akibat maraknya casting berbayar. Natalia mengaku, ketika pihaknya mengadakan casting gratis sesuai prosedur, justru kerap dianggap mencurigakan.

"Yang berbayar malah dipercaya, padahal melanggar aturan. Ini salah kaprah yang harus diluruskan. Makanya, saya bersama ACI dan BPI ingin menyuarakan kebenaran ini lewat edukasi dan workshop," tambahnya.

Dalam acara Ngintip Casting, yang akan diselenggarakan pada Minggu (27/4/2025) besok, Natalia bersama tokoh perfilman Sudjane Kenken, juga akan mengumumkan pembukaan kelas film yang dirancang untuk mencetak talent baru sekaligus memperkuat pemahaman tentang dunia akting dan perfilman.

Tak hanya itu, perempuan kelahiran 17 Desember 1976 ini juga memberi catatan penting bagi masyarakat, judul film yang sedang casting tidak pernah diumumkan secara terbuka ke publik karena alasan kode etik industri. Informasi tersebut hanya diketahui oleh agensi dan pihak PH, bukan untuk disebarluaskan sebelum proyek berjalan. (*)

Reporter: Santi Wahyu
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.