28 April 2025

Get In Touch

Bupati Trenggalek Ajak Juru Sembelih NU Jadi Tenaga Profesional

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin

TRENGGALEK (Lentera) – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menggagas penguatan halal supply chain di daerahnya dengan mendorong kader Nahdlatul Ulama (NU) untuk menjadi Juru Sembelih Halal (Juleha). Langkah ini bertujuan memastikan ketersediaan daging halal berkualitas bagi masyarakat sekaligus membuka peluang kerja baru di sektor pangan halal.

Dalam konsolidasi percepatan sertifikasi wakaf NU, Mas Ipin sapaan akrabnya, menegaskan pentingnya membangun rantai pasok halal dari hulu ke hilir. "Kami sedang finalisasi anggaran dan menggandeng mitra kerja untuk merevitalisasi Rumah Potong Hewan, lengkap dengan Rumah Potong Unggas, agar bisa menjadi Center of Excellence sekaligus aset produktif bagi daerah," kata Mas Ipin, Senin (28/4/2025).

Ia menjelaskan bahwa pembangunan pasokan makanan halal akan dimulai dari penyiapan rumah potong yang terstandar dan melatih juru sembelih halal. "Program utama kita adalah membangun pasokan makanan halal, mulai dari rumah potong hewan, menyiapkan juru sembelihnya, hingga memastikan daging yang diproduksi bersertifikat halal," imbuhnya.

Selain meningkatkan infrastruktur, pemerintah daerah juga akan memperbanyak alat pendukung dan memastikan seluruh produk yang keluar telah terjamin halal. "Semua daging yang dihasilkan dari RPH kita nanti harus tersertifikasi halal. Ini juga mendukung program makan bergizi gratis dan ketahanan pangan masyarakat," jelas Mas Ipin.

Mas Ipin mengajak warga NU yang memiliki keahlian menyembelih untuk ikut ambil bagian dalam program ini. "Kami butuh lebih banyak juru sembelih halal. Teman-teman NU bisa didaftarkan dan bergabung di RPH, bahkan bisa menjadi distributor yang menyuplai daging ke pasar-pasar tradisional maupun ke dapur-dapur program MBG," ajaknya.

Tak hanya soal penyediaan, Mas Ipin menegaskan pentingnya ketelusuran produk pangan dari hulu hingga hilir. "Kita ingin makanan yang dikonsumsi masyarakat bisa di-tracking, dari peternakannya, proses penyembelihan, sampai distribusinya ke pasar," pungkasnya.

 Reporter: Herlambang|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.