Kerugian Capai Rp4,3 Miliar, Kebakaran di Jodipan Kota Malang Diduga Akibat Korsleting Listrik

MALANG (Lentera) - Kebakaran hebat yang melanda sebuah ruko di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Rabu malam (23/4/2025) lalu, menyebabkan kerugian besar. Berdasarkan analisis sementara dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Satpol PP Kota Malang, total kerugian ditaksir mencapai Rp4,3 miliar.
Kepala UPT Damkar Kota Malang, Pandu Rizki Darmawan, mengungkapkan kebakaran menghanguskan dua unit bangunan, yakni gudang milik toko pecah belah Santoso dan rumah makan Sio Kee Sio Bak 59 yang berada di lantai dua bangunan ruko tersebut.
"Hasil analisis sementara tim kami, kerugian ditaksir kurang lebih Rp4,3 miliar," ujar Pandu, dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu (30/4/2025).
Pandu menambahkan, kerugian terbesar dialami oleh gudang toko pecah belah Santoso. Menurutnya, dugaan sementara penyebab kebakaran berasal dari korsleting listrik. Temuan ini berdasarkan analisa awal tim pemadam kebakaran yang melakukan identifikasi di lokasi kejadian.
"Dugaan sementara konsleting listrik, mbak. Itu hasil analisis tim kami," imbuhnya.
Untuk diketahui, peristiwa kebakaran ini dilaporkan terjadi pada Rabu (23/4/2025) sekitar pukul 19.30 WIB. Tim pemadam langsung dikerahkan untuk melakukan penanganan. Guna mengendalikan api yang berkobar hebat di area padat bangunan tersebut.
Namun, petugas mengalami kendala dikarenakan pintu harmonika di ruko tersebut kesulitan dibuka. Pintu akhirnya baru dapat dibuka sekitar pukul 20.30 WIB. Selanjutnya api dilaporkan baru dapat dipadamkan pada Kamis (24/4/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.
Dari peristiwa ini, api juga melahap dua unit mobil L300 dan satu unit sepeda motor yang berada di dalam area gudang.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno, menyebutkan kebakaran melahap area cukup luas. Diperkirakan api menjalar lebih dari 50 meter ke arah belakang bangunan dengan lebar sekitar 20 meter. Struktur bangunan yang menyatu dan berisi banyak barang mudah terbakar turut mempercepat rambatan api.
"Di lantai dasar diketahui ada tumpukan barang pecah belah, seperti kaca dan keramik, yang membuat kobaran api makin parah. Material tersebut mudah pecah dan beberapa juga mudah terbakar jika terkena suhu tinggi," terang Prayitno.
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH