03 May 2025

Get In Touch

May Day, Desak Jalur Afirmasi Anak Buruh Diperluas dan Perda Pesangon Segera Diterbitkan

Aksi May Day di Depan Kantor Gubernur Jawa Timur (01/05)
Aksi May Day di Depan Kantor Gubernur Jawa Timur (01/05)

SURABAYA (Lentera) — Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja di Jawa Timur turun ke jalan memperingati Hari Buruh Internasional (May Day). Namun, aksi tahun ini tak hanya menyoal soal upah. Tuntutan konkret yang mencuat adalah soal pendidikan bagi anak buruh dan jaminan sosial yang lebih inklusif.

Sekretaris Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kabupaten Sidoarjo, Achmad Chikam, menyatakan bahwa momentum May Day kali ini menjadi titik penting untuk menagih komitmen pemerintah daerah, baik kabupaten/kota maupun provinsi. 

"Kami mendorong Pemerintah Sidoarjo agar segera menerbitkan perda tentang pendidikan gratis bagi anak buruh yang hendak melanjutkan ke tingkat SMP," ungkap Chikam, Kamis (01/05/2025).

Tuntutan ini, menurutnya, sejalan dengan kebijakan Pemprov Jawa Timur yang telah membuka jalur afirmasi anak buruh untuk masuk SMA/SMK Negeri dengan kuota 5 persen. Namun, buruh menilai kuota tersebut masih sangat terbatas dan mendesak agar dinaikkan menjadi 15 persen secara bertahap.

“Kami ingin melihat keberpihakan yang nyata. Anak-anak buruh berhak mendapat pendidikan layak, tidak hanya sekadar janji afirmatif yang tidak diperluas," terangnya.

Tak hanya soal pendidikan, isu perlindungan sosial juga menjadi perhatian utama. Buruh meminta Pemprov Jawa Timur mengalokasikan anggaran khusus dalam APBD untuk Penerima Bantuan Iuran (PBI) agar buruh dengan penghasilan rendah tetap mendapatkan akses layanan kesehatan.

Dalam orasi di depan Kantor Gubernur Jatim, massa juga mendesak agar segera diterbitkan perda tentang pesangon. Menurut mereka, tanpa payung hukum yang jelas, banyak buruh rentan diputus hubungan kerja tanpa kompensasi yang adil.

Reporter: Pradhita|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.