04 May 2025

Get In Touch

Pascapencopotan Adi Sutarwijono, Siapa Penggantinya?

Adi Sutarwijono.
Adi Sutarwijono.

SURABAYA (Lentera) — Setelah resmi diberhentikan dari jabatannya, posisi Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya yang sebelumnya dipegang Adi Sutarwijono kini diisi sementara oleh Yordan M Batara-Goa sebagai Pelaksana Tugas (Plt) selama tiga bulan. Di masa transisi ini, perhatian tertuju pada siapa sosok yang akan menggantikan posisinya dalam memimpin partai berlambang banteng tersebut di Kota Pahlawan.

Sejumlah nama besar mulai disebut dalam bursa kandidat Ketua DPC Kota Surabaya, mulai dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wakil Wali Kota Surabaya Aermuji, hingga sejumlah anggota DPRD dari fraksi PDI Perjuangan seperti Baktiono, Abdul Goni, hingga tokoh muda partai seperti Eri Irawan.

Menanggapi hal itu, pengamat politik dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Ken Bimo Sultoni, S.I.P., M.Si., menilai DPP PDI Perjuangan perlu berhati-hati dalam menentukan figur pengganti Adi. “Yang dibutuhkan bukan hanya popularitas, tapi juga kemampuan menjembatani kepentingan pusat dan lokal serta mengakar kuat di basis massa,” kata Bimo ketika dihubungi Lentera, Jumat (2/5/2025).

Menurutnya, siapa pun yang ditunjuk harus memenuhi dua syarat penting. Pertama, ia harus punya komunikasi politik yang efektif dengan DPP.  "Kedua, ia harus bisa menjaga stabilitas internal, terutama menjelang agenda besar partai seperti kongres nasional,” tuturnya.

Bimo juga menggarisbawahi kandidat pengganti harus siap mengelola ekspektasi dan potensi perpecahan di tingkat akar rumput.  "Pencopotan Adi bukan hanya pergeseran jabatan, tapi juga pergeseran kekuasaan yang bisa memunculkan resistensi dari kader-kader loyal," tambahnya.

Terkait nama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang disebut-sebut sebagai figur kuat karena posisinya sebagai kepala daerah dan kedekatannya dengan struktur DPP, Bimo mengingatkan bahwa jabatan ganda bisa jadi tantangan tersendiri. “Kepemimpinan partai itu butuh energi penuh. Kalau dirangkap, harus ada strategi yang jelas agar tidak tumpang tindih kepentingan,” ucapnya.

Menurutnya, DPP PDI Perjuangam kemungkinan akan memilih figur yang tidak hanya memiliki pengaruh, tetapi juga loyalitas tinggi kepada komando pusat.  “PDI Perjuangan punya pola komunikasi komando yang kuat. Maka siapa pun pengganti Adi, dia harus bisa menerjemahkan instruksi DPP dengan cermat tanpa kehilangan kepercayaan kader di lapangan,” tutupnya. (*)

Reporter: Amanah
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.