
PONOROGO (Lentera) - Pelukis kontemporer MA. Fatkhurrohman mengadakan pameran seni lukis tunggal dengan tajuk 'Suwung Junengglung' yang dilaksanakan di eks gedung SMPN 3, Jalan HOS Cokroaminoto no 57 Ponorogo. Pameran ini rencananya akan digelar selama 10 hari pada 3-13 Mei 2025.
Fatkhurrohman atau Pak Arif menjelaskan bahwa sudah mengikuti pameran keliling di luar Ponorogo dan baru kali ini menggelar pameran tunggal di tanah kelahirannya sendiri.
"Saya sudah beberapa kali mengikuti beberapa pameran lukisan, baik di Solo, Yogjakarta maupun Surabaya. Namun baru kali ini saya melakukan pameran tunggal dan Alhamdulillah, pameran tunggal pertama ini bisa terlaksana di tanah kelahiran saya sendiri," ungkapnya, Sabtu (3/5/2025).
Fatkhurrohman juga mengungkapkan kegelisahan para seniman Ponorogo karena kurangnya fasilitas yang memadai dan jarangnya event pameran yang diselenggarakan oleh pemkab Ponorogo.
"Motivasi saya hanya ingin melakukan pameran di luar agenda yang diadakan oleh pemkab Ponorogo, Pameran hanya dilakukan sekali dalam setahun, dan itu saya rasakan sangat kurang. Karena sebetulnya potensi seniman di Ponorogo ini sangat besar, jadi kami para seniman ini merasa kurang maksimal dalam menampilkan karya-karya kami," papar pelukis 52 tahun ini.
Lalu pelukis yang juga tukang ojek online ini mengungkapkan harapannya, agar keinginan para seniman mendapatkan respon yang positif dari pemkab Ponorogo.
"Semoga kegelisahan kami dapat direspon positif oleh pemkab, agar kedepan kami bisa berkiprah dengan lebih maksimal. Biar timbul semangat dan kreatifitas dalam berkesenian," pungkas bapak 3 anak ini.
Sementara, Farida Nuraini, Sekretaris Dinas Pendidikan Ponorogo, mengharapkan pameran tunggal Fathurahman ini adalah pembuka kejayaan seni rupa di Ponorogo.
"Semoga diberi suasana yang menyenangkan dan memicu kreatifitas pelaku seni lainnya agar lebih giat berkarya," harapnya.
Dia memohon maaf dan mengakui tidak mempunyai fasilitas yang memadai bagi seniman untuk menyalurkan kreatifitas dalam berkesenian khususnya seni rupa.
"Dengan segala kerendahan hati kami memohon maaf karena sampai saat ini kami belum dapat mengakomodir kebutuhan tempat pameran. Namun, dengan mengambil tempat di bekas SMPN 3 Ponorogo ini semoga pemkab melihat dan memberi ruang yang layak bagi seniman untuk berkarya, dan kedepan akan lebih berkembang," jelas Farida.
Dia juga sangat mengapresiasi keberadaan even ini. Karena selaras dengan semangat Bupati Kang Sugiri Sancoko yang bisa menyelenggarakan even bertepatan dengan Hardiknas. (*)
Bagus Satriawan
Editor : Lutfiyu Handi